PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) memutuskan untuk membagikan dividen 30% dari laba bersih tahun buku 2017 yang sebesar Rp331,708 miliar, dividen yang akan diberikan adalah sebesar Rp99,5 miliar.
Direktur Utama Kimia Farma, Honesti Basyir mengatakan, 70% sisa dari laba tahun lalu akan ditahan sebagai cadangan untuk investasi Perseroan pada tahun 2018 ini.
Sebagai Informasi, tahun lalu, emiten farmasi berkode KAEF ini bisa tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan industri yang hanya 3%. “Pendapatan Kimia Farma tumbuh sebesar 5,4%,” ujar Honesti, seperti dikutip Kontan.co.id, Kamis (19/4/2018).
Dalam keterangan yang dilansir Detik.com, Kamis (19/4/2018), pada tahun 2017, KAEF berhasil membukukan total aset sebesar Rp6,1 triliun, yang meningkat sebesar 32,16% dari tahun 2016 sebesar Rp4,612 triliun.
Di tengah ekspansi dan akselerasi bisnis yang tengah gencar dijalankan, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp331,71 miliar atau meningkat sebesar 22,13% dari tahun 2016 sebesar Rp271,598 miliar. Pencapaian laba bersih ini didukung oleh pencapaian pendapatan usaha sebesar Rp6,13 triliun atau meningkat sebesar 5,44% dari tahun 2016 sebesar Rp5,81 triliun.
Pencapaian laba bersih juga didukung oleh upaya pengendalian beban usaha yang tercermin dari pencapaian EBITDA margin sebesar Rp600 miliar atau meningkat sebesar 20,9% dari tahun 2016 sebesar Rp496 miliar.
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan tahun 2017 mencapai Rp1,15 triliun atau meningkat 145,31% jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp467,56 miliar yang digunakan untuk modal kerja, investasi rutin, dan pengembangan usaha.
“Kepercayaan masyarakat terhadap produk dan layanan kesehatan Kimia Farma yang dianalisis melalui beberapa lembaga/konsultan penyelenggara menunjukkan peningkatan atau tren positif,” kata Honesti.
Hal tersebut terbukti melalui penambahan jumlah penghargaan (award) bergengsi yang diperoleh di sepanjang 2017. Pada tahun 2017, Perseroan juga telah mencanangkan tiga program prioritas, yakni peningkatan sumber daya manusia yang andal dan kompeten, digitalisasi, dan aliansi strategis.(DD)