Pegadaian Targetkan Laba Bersih Rp3,3 Triliun

ilustrasi
Pegadaian luncurkan The Gade Coffee & Gold ke 21 di Lampung, yang merupakan salah satu program untuk meningkatkan jumlah nasabah dan laba | Dok. Pegadaian

PT Pegadaian (Persero) menargetkan laba bersih mencapai Rp3,3 triliun sepanjang tahun ini atau meningkat 22,22% dibandingkan dengan capaian 2018 sebesar Rp2,7 triliun.

Direktur Utama Pegadaian, Sunarso, optimistis dapat mencapai target tersebut seiring telah selesainya kerangka kerja Perseroan 2019-2023 dan selesainya transformasi internal.

“Di dalam blue print Pegadaian 2019-2023 komposisi portofolio akan berubah untuk kinerja bisnis gadai dan non gadai sebesar 84% dan 16% secara bertahap menjadi 60% dan 40%. Tanpa meninggalkan bisnis utamanya, yaitu gadai,” kata Sunarso, dalam keterangan yang dilansir Tempo.co, Rabu (2/1/2019).

Sementara itu, total aset dipatok mencapai Rp64,2 triliun atau tumbuh 20,67% dibandingkan capaian total aset sepanjang 2018 senilai Rp53,2 triliun.

Selain itu, total outstanding loan ditargetkan menjadi Rp47,7 triliun atau tumbuh 18,36% dari capaian tahun lalu senilai Rp40,3 triliun. Target pendapatan usaha mencapai Rp14,4 triliun atau tumbuh 25,21% dari kinerja tahun lalu sebesar Rp11,5 triliun.

Dari sisi jumlah nasabah, Perseroan memasang target pencapaian 12,3 juta nasabah pada 2019 atau tumbuh 23% dari jumlah nasabah 2018 sebanyak 10 juta.

Selain itu, lanjut Sunarso, Pegadaian akan melanjutkan digitalisasi sistem dan produknya agar makin cepat dan efisien. Dia mengatakan, pengalaman sepanjang 2018, secara paralel inovasi produk, layanan serta transformasi Perseroan berhasil menorehkan kinerja keuangan yang rata-rata tumbuh di atas 9%.

“Hal ini mendorong kami melakukan banyak terobosan inovasi produk dan layanan. Namun, kami tetap menjaga Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah yang makin menurunan menjadi 1,3%,” terang Sunarso, seperti dikutip Sindonews.com, Rabu (2/1/2019).

Oleh sebab itu, manajemen tetap optimistis meski di tahun politik, karena fundamental ekonomi nasional cukup baik. Sunarso mengutarakan, bahwa persero akan terus mengembangkan bisnis baru sesuai dengan potensi pasar dan pemanfaatan perkembangan teknologi, serta didukung oleh risk management.

Di tahun 2019 Pegadaian menargetkan bisa mencatatkan total aset tumbuh 20,7% dari prognosa 2018 menjadi Rp64,2 triliun, total OSL tumbuh 18,1% dari prognosa tahun lalu menjadi Rp47,7 triliun. Target pendapatan usaha mencapau Rp14,4 triliun atau tumbuh 24,8% dari prognosa 2018. Laba bersih naik menjadi Rp3,3 triliun atau tumbuh 19,6% dari prognosa 2018. Sedangkan jumlah nasabah mencapai 12,3 juta atau tumbuh 23,4% dari prognosa 2018.

Pegadaian saat ini terus mengembangkan inovasi-inovasi baru untuk memperluas pasar dan menunjang pelayanan terhadap nasabah, antara lain Pegadaian Digital Service (PDS), Investasi Emas, Gadai Syariah, Gadai Tanpa Bunga dan memperbanyak jumlah agen Pegadaian untuk memperkuat inklusi keuangan.

“Saya berharap Pegadaian akan terus menjadi perusahaan yang tetap berkontribusi besar bagi masyarakat dan perekonomian nasional,” ungkap Sunarso.(DD)