Pegadaian Berhasil Kantongi Pendapatan Sebesar Rp8,48 Triliun

ilustrasi
Paparan kinerja Pegadaian | Dok. Pegadaian

PT Pegadaian (Persero) berhasil mencatatkan raihan laba sebesar Rp1,98 triliun hingga September tahun ini atau tumbuh sebesar 6,39% year on year (yoy). Dengan raihan laba dalam kurun waktu sembilan bulan tersebut, Pegadaian tercatat telah merealisasikan 72,8% dari target tahunan yang telah ditetapkan.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian, Harianto Widodo, mengatakan bahwa laba sebesar Rp1,98 triliun tersebut, disumbang dari Outstanding Loan (OSL) berbasis gadai dan Krasida sebesar 85% dan sisanya berbasis Non Gadai (fidusia).

“Pertumbuhan laba per September 2018 yakni 6,39% year on year (yoy),” jelas Harianto, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Rabu (17/10/2018).

Harianto menjelaskan, pertumbuhan laba yang berhasil di raih Pegadaian, juga di dorong pendapatan Perseroan sebesar Rp8,48 triliun atau tumbuh 9,37% yoy.

Pegadaian pun mencatat telah menjual 80 kilogram (kg) emas melalui aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS) hingga September 2018. Aplikasi ini menawarkan berbagai kemudahan bagi masyarakat untuk dapat mengakses jasa Pegadaian.

Salah satu layanan yang terdapat dalam aplikasi PDS ini adalah program tabungan emas. Ini merupakan layanan jual beli emas yang dapat diakses oleh nasabah secara real-time.

Harianto mengatakan, dalam dua bulan terakhir penjualan emas melalui PDS mencapai angka 25 kg per bulannya. “Terhitung selama dua bulan ini, Agustus dan September penjualan emas melalui aplikasi PDS mencapai 25 kg per bulannya,” ujar Harianto, seperti dikutip Wartakota.Tribunnews.com, Rabu (17/10/2018).

Harianto menambahkan, jika diakumulasikan sejak peluncuran aplikasi PDS pada bulan April lalu hingga saat ini, Perseroan telah menjual 80 kg emas.

Menurut Harianto, hingga akhir tahun, pihaknya tidak mematok target penjualan secara spesifik melalui aplikasi PDS yang baru saja diluncurkan. Ini terlihat dari pendapatan dari jalur distribusi digital yang masih memiliki margin kecil.

“Per September 2018, pendapatan Perseroan sebesar Rp8,48 triliun atau tumbuh 9,37% secara year on year (yoy). Sedangkan margin yang kita dapat dari jalur digital masih kecil, sekitar Rp960 juta dari margin penjualan,” tandas Harianto.(DD)