PT Pegadaian (Persero) makin agresif mengubah sampah menjadi emas yang merupakan program-program bersih The Gade Clean and Gold yang ditargetkan akan berada di 59 titik seluruh Indonesia sesuai wilayah Kantor Area Pegadaian.
Upaya yang dilakukan Pegadaian ini juga dalam rangka mengatasi potensi kerusakan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Seperti baru-baru ini, Pegadaian meresmikan bank sampah di Kelurahan Sindokumpul, Gresik.
“Mengatasi masalah tanpa masalah, itulah prinsip Pegadaian. Termasuk dalam mengelola sampah dan mengubahnya menjadi emas. Program The Gade and Gold ini membuat lingkungan terhindar dari masalah sampah dan justru bisa dikapitalisasi menjadi emas,” kata Direktur Utama Pegadaian, Sunarso, dalam keterangannya yang dilansir laman Perseroan, Sabtu (22/12/2018).
Sunarso menambahkan, saat ini Indonesia termasuk salah satu dari lima negara yang kreatif mengubah sampah. Selain Swedia, Uganda, India, dan Hong Kong. “Kami berharap program bersih-bersih Pegadaian ini membantu upaya penyelematan lingkungan di Tanah Air,” ungkap Sunarso
Sunarso menambahkan, pemilihan Kelurahan Sidokumpul, Gresik, Jawa Timur sebagai salah satu desa binaan Pegadaian dengan melalui program yang Pegadaian bersih-bersih, dikarenakan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Menurut data pada tahun 2017, kota Gresik menghasilkan sampah perharinya sebesar 200 ton, yang terdiri dari sampah plastik dan rumah tangga.
“Bank Sampah di Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Gresik, Jawa Timur ini merupakan salah satu perwujudan dari program CSR (Corporate Social Responsibility) Pegadaian yang bertajuk Pegadaian Bersih-Bersih, yang terdiri dari Program Bersih Administrasi, Bersih Hati, dan Bersih Lingkungan, sebagai bentuk kepedulian sosial Pegadaian kepada Masyarakat,” jelas Sunarso.
Sunarso menjelaskan, menurut data Ditjen Pengelolaan sampah KLHK juga menunjukkan jumlah sampah per-kapita di Indonesia sebanyak 7 kg/ per-hari atau sebesar 65 juta ton sampah dalam kurun waktu satu tahun. Sampah tersebut terdiri dari 57% sampah organik, 16% pelastik besar, 10% kertas, dan 17% lainnya.
Sedangkan, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK), mencatat bahwa pembangunan bank sampah memberikan kontribusi yang tinggi terhadap pengurangan sampah nasional sebesar 1,7% atau 1.389 ribu ton/ per tahun, dengan pendapatan rata-rata sebesar Rp1.484 miliar per-tahun.
Sementara itu, Sunarso mengungkapkan The Gade Clean and Gold ditargetkan akan berada di 59 titik seluruh Indonesia sesuai wilayah Kantor Area Pegadaian. Saat ini telah hadir di Bekasi, Aceh, Pekanbaru, Banjarmasin, Dompu, Bandung, Makassar, Palembang, Manado, dan beberapa wilayah lain.
“Jadi tujuan didirikannya Bank Sampah ini untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan hidup masyarakat mengurangi dampak sampah lingkungan, sekaligus meningkatkan sumber penghidupan,” tandas Sunarso.(DD)