Naik 85%, PLN Telah Salurkan Investasi Sebesar Rp18,7 Triliun Sepanjang Kuartal I/2018

ilustrasi
Salah satu proyek 35.000 KW milik PLN | Dok. PLN

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN telah menyalurkan investasi sebesar Rp18,7 triliun di sepanjang kuartal I/2018. Meski demikian investasi tersebut dirasa cukup melambat dari target yang telah ditentukan.

“Kuartal I/2018 sudah Rp18,7 triliun,” kata Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Roekman, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Rabu (6/6/2018).

Syofvi mengakui meski melambat, capaian investasi Kuartal I/2018 ini lebih tinggi dari Kuartal I tahun 2017 yang hanya mencapai Rp10,11 triliun. Sebagian besar investasi yang dikeluarkan untuk membangun jaringan transmisi dan gardu induk, sementara sisanya untuk pembangunan pembangkit dan distribusi.

“Mungkin 40%-lah di transmisinya. Mungkin 30%-an pembangkit, 30% lagi distribusi. Paling besar transmisi, transmisi gardu induk ya. Itu termasuk overhead dan gardunya,” jelas Syofvi.

Untuk pembangunan pembangkit, Syofvi menambahkan tahun ini PLN hanya fokus untuk pembangkit-pembangkit kecil yang mendukung listrik desa (Lisdes) seperti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

“Mungkin ada (pembangunan pembangkit) tetapi yang kecil-kecil yang buat Lisdes, diesel-diesel, pasti baru, yang buat wilayah 3T,” ungkapnya.

Menurut Syofvi selama tiga bulan pertama itu, PLN lebih banyak membangun transmisi dibandingkan pembangkit. “Pembangkit malah sedikit, lebih banyak transmisi kan,” ucapnya seperti dikutip Katadata.co.id, Rabu (6/6/2018).

Meski begitu, capaian itu masih jauh di bawah target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2018 sebesar Rp123 triliun. Namun, hal itu dianggap wajar karena masih awal tahun.

Kewajaran itu bisa dilihat dari tren tahun lalu juga. Tahun lalu dari realisasi Rp94 triliun, di kuartal I hanya Rp10,11 triliun. “Kalau triwulan I kan kayak orang bangun tidur. Jadi memang triwulan satu agak lambat,” imbuh Syofvi.

Selain itu  konsumsi listrik PLN selama tiga bulan terakhir belum mencapai target yang telah ditentukan. Salah satu faktornya karena rendahnya konsumsi listrik dari rumah tangga.

Jika dirinci, selama Januari-Maret 2018 konsumsi listrik yang tercatat di PLN sebesar 55,42 Tera Watt Hour (TWh). Itu terdiri dari konsumsi sektor bisnis sebesar 9,9 TWh, industri sebesar 18,5 TWh, dan rumah tangga sebesar 22,9 TWh.

Realisasi konsumsi listrik tiga bulan terakhir itu capaiannya baru 95% dari target konsumsi listrik kuartal I 2018 yang ditetapkan PLN sebesar 58 TWh. Adapun target konsumsi listrik PLN untuk 2018 sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) ditetapkan sebesar 239 TWh.

Sedangkan pertumbuhan listrik kuartal I/2018 sebesar 3,67%. Capaian itu lebih tinggi dari pertumbuhan konsumsi listrik periode yang sama tahun lalu yang hanya 2,88%.(DD)