Naik 40%, Jamkrindo Bukukan Nilai Penjaminan Kredit Sebesar Rp98 Triliun

ilustrasi
Direktur Utama Perum Jamkrindo, Randi Anto | Dok. Jamkrindo

Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) masih yakin bisa mencapai target yang telah ditentukan sampai akhir tahun nanti. Sampai Agustus 2018, nilai penjaminan kredit yang telah dibukukan Jamkrindo tercatat telah mencapai Rp98 triliun.

Direktur Utama Perum Jamkrindo, Randi Anto, mengatakan bahwa nominal tersebut meningkat sekitar 40% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai sekitar Rp70 triliun.

Adapun porsi penjaminan kredit non program saat ini, lanjut Randi, mencapai 60%. Sedangkan sisanya merupakan penjaminan kredit program sekitar 40%. Sampai akhir tahun nanti, perusahaan pelat merah ini mematok target pertumbuhan penjaminan sebesar 22% dari realisasi tahun 2017 senilai Rp135 triliun.

Untuk menggapai target, bukan hanya pasar eksisting seperti segmen usaha mikro, kecil dan menengah, Jamkrindo juga akan menyasar penjaminan kredit lain hasil sinergi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kata Randi, strategi ini ditempuh setelah terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) pada Juli 2018 lalu yang membolehkan Jamkrindo menggarap bisnis lain yang tidak hanya terbatas pada pasar pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Artinya kalau Jamkrindo akan ambil sub kantraktor karya, maupun BUMN itu bisa menjadi pasar baru kami. Dan itu pasarnya cukup banyak karena sebelumnya tidak bisa kami garap,” kata Randi, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Jumat (14/9/2018).

Sementara itu, Jamkrindo juga mengirimkan dua UMKM mitra binaannya untuk tampil dalam pertemuan berskala internasional, yakni General Assembly International Council of Women (ICW)-CIF ke-35 pada 13-18 September. Di mana Yogyakarta yang ditunjuk menjadi tuan rumah telah siap menerima 200 delegasi internasional dari 80 negara, 1.500 perwakilan organisasi perempuan, para duta besar negara sahabat dan beberapa Menteri Kabinet Kerja.

Randi mengatakan, kegiatan memboyong UMKM untuk hadir di pertemuan dan pameran berskala nasional dan internasional bukan pertama kali dilakukan Jamkrindo. Kegiatan ini rutin dilakukan perusahaan sebagai aksi nyata mendorong para pelaku UMKM naik kelas.

“Harapannya dengan tampil pada acara tersebut, para pelaku UMKM mendapatkan kesempatan perluasan akses pasar, sehingga menjadi jalan bagi mereka untuk menembus pasar internasional,” jelas Randi, seperti dikutip Wartaekonomi.co.id, Jumat (14/9/2018).

Adapun UMKM yang akan berpartisipasi di acar tersebut ialah D’lava Butik dan Asia Batik. Selain memproduksi kain tenun, D’lava butik mengolah butiran mutiara air laut yang dihasilkan peternak mutiara di daerah Lombok dan dijadikan perhiasan-perhiasan cantik, seperti kalung, gelang, dan anting-anting.

Sementara itu, Asia Batik adalah UMKM asal Palembang yang meski tergolong baru, wilayah pemasaran Asia Batik telah sampai ke Jambi, Lampung, Jakarta, Medan, bahkan Malaysia.(DD)