Naik 13,02%, GMF AeroAsia Bukukan Pendapatan US$439,28 Juta

ilustrasi
GMF AeroAsia semakin optimis menatap kinerja tahun 2018 | Dok. GMF AeroAsia

Sepanjang 2017, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) berhasil membukukan pendapatan sebesar US$439,28 juta, atau naik 13,02% dibandingkan dengan pendapatan tahun 2016 sebesar US$388,66 juta.

Dalam keterangan yang dikutip Kontan.co.id, Senin (26/2/2018), disebutkan pula laba bersih tahun berjalan pada 2017 sebesar US$50,95 juta. Capaian tersebut menurun 11,77% bila dibandingkan dengan laba bersih tahun 2016 sebesar US$57,74 juta.

Sedangkan jumlah laba komprehensif tahun berjalan pada 2017 sebesar US$50,73 juta dan naik dibandingkan raihan di tahun 2016 sebesar US$49,76 juta.

Seiring dengan naiknya pendapatan, GMFI juga membukukan kenaikan beban usaha. Pada 2017, Perusahaan membukukan beban usaha US$373,05 juta, naik 23,82% bila dibandingkan dengan periode 2016 sebesar US$301,29 juta.

Adapun aset Perusahaan tumbuh 21,82% dari sebelumnya US$442,59 juta menjadi US$539,15 juta pada 2017. Ekuitas Perusahaan meningkat 77,21% dari sebelumnya US$172,55 juta menjadi US$305,78 juta pada 2017.

Sementara dalam keterangan yang dilansir Bisnis.com, Senin (26/2/208), disebutkan bahwa salah satu kenaikan beban usaha yang paling besar yaitu beban pegawai yang pada 2017 sebesar US$119,28 juta, melonjak 45,4% dari US$82,01 juta. Lalu disusul oleh beban subkontrak yang naik 29,6% menjadi US$95,44 juta dan beban operasional lainnya yang naik 10,8% menjadi US$60,27 juta.

Direktur Utama GMF AeroAsia Iwan Joeniarto mengungkapkan, Perusahaan berupaya menggenjot pendapatan dengan memperluas captive market dan long term market. Langkah tersebut diyakini dapat mengamankan pendapatan hingga 85%.

Sebagai informasi, GMF AroAsia juga baru saja menandatangani kontrak kerja sama dengan nilai mencapai US$2,4 miliar pada acara tahunan Singapore Airshow 2018 pada awal Februari ini.(DD)