PT Mass Rapid Transit Jakarta (MRT Jakarta) mulai mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai bentuk dukungan dan keberpihakan penuh Perseroan. Pengembangan retail UMKM di Stasiun MRT Jakarta
Sebagai bentuk dukungan dan keberpihakan penuh MRT Jakarta kepada pengembangan UMKM, MRT Jakarta menyiapkan lima stasiun strategis untuk ditempati oleh 16 gerai UMKM. Kelima stasiun tersebut adalah Stasiun Lebak Bulus dengan enam gerai UMKM, Stasiun Fatmawati dengan enam gerai UMKM, Stasiun Haji Nawi dengan satu gerai UMKM, Stasiun Blok A dengan satu gerai UMKM, dan Stasiun Dukuh Atas dengan dua gerai UMKM.
Penentuan UMKM dilakukan melalui proses seleksi bekerjasama dengan kurator Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF). Tahapan pengumuman dan pendaftaran akan dimulai pada bulan Januari 2019 lalu dan diharapkan pada 18 Februari 2019 seluruh UMKM yang akan menempati stasiun MRT Jakarta telah ditetapkan dan ketika MRT Jakarta beroperasi pada Maret 2019, gerai ini pun telah beroperasi.
“16 gerai UMKM ini terdiri dari delapan gerai kuliner, lima gerai mode (fashion), dan tiga gerai kriya (kerajinan tangan). Selain itu kriteria awal antara lain: UMKM yang belum memiliki waralaba; Hanya dari kategori sektor kuliner, fesyen, dan kriya; Milik Warga Negara Indonesia; Tidak memiliki toko di pusat perbelanjaan kategori A; Tidak menggunakan peralatan membahayakan area stasiun; Memiliki laporan keuangan toko atau jenama (brand) selama satu tahun terakhir (termasuk di media sosial); dan Siap membuka gerai sejak pukul 05.00 pagi hingga 22.00 malam,” ucap Direktur Pengembangan dan Dukungan Bisnis MRT Jakarta, Ghamal Peris, dalam keterangannya yang dilansir, Jumat (25/1/2019).
Sementara, Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Joshua Puji Mulia Simandjuntak pun menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi BEKRAF dalam pengembangan UMKM di stasiun MRT Jakarta. “BEKRAF menyambut positif tawaran diadakannya retail UMKM di dalam stasiun MRT Jakarta, sebagai bagian dari sejarah perubahan bagi warga Jakarta. Stasiun MRT Jakarta hadir mendukung UMKM,” ujarnya. “UMKM yang membuka gerai di Stasiun MRT Jakarta dalam satu tahun akan diamati pertumbuhan bisnisnya dengan adanya traffic yang ada di stasiun karena stasiun MRT Jakarta akan memberikan akses terhadap pasar, penambahan publikasi produk dan jasa yang lebih luas. Setiap UMKM akan mendapat kesempatan untuk dibina,” lanjutnya lagi.
Ghamal menambahkan, kolaborasi MRT Jakarta dengan BEKRAF untuk memberikan area, ruang usaha ekonomi kreatif UMKM di stasiun MRT Jakarta ini merupakan terobosan baru bagi transportasi di kota ini. “Tidak hanya akan meningkatkan mobilitas, MRT Jakarta juga akan memberikan manfaat tambahan, seperti perbaikan kualitas udara dan menjadi salah satu solusi mengatasi kemacetan, seiring dengan adanya perubahan gaya hidup masyarakat Jabodetabek yang beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik,” tandas Ghamal.(DD)