Meningkat 23,52%, Indo Tambangraya Bukukan Pendapatan Sebesar USD1,68 Miliar

ilustrasi
PT Indo Tambangraya Megah berhasil meraih kinerja positif di 2017 | Dok. Indo Tambangraya Megah

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berhasil membukukan kinerja positif di sepanjang 2017 dengan mencetak pendapatan bersih USD1,68 miliar. Pencapaian tersebut meningkat 23,52% dari realisasi pendapatan di 2016 yang sebesar USD1,36 miliar.

Dalam keterangan yang dilansir Okezone.com, Rabu (28/2/2018), disebutkan bahwa dengan pencapaian tersebut, membuat posisi laba kotor perusahaan batu bara ini terkerek naik ke angka USD505,44 juta dari posisi sebelumnya USD330,69 juta. Adapun laba bersih Perseroan juga tumbuh menjadi USD252,60 juta dari posisi sebelumnya USD130,70 juta.

Belum lama ini, Perseroan juga mengakuisisi 70% saham dari perusahaan tambang batu bara yang terletak di Kalimantan Timur yakni PT Tepian Indah Sukses (TIS). Nilai akuisisi tersebut akan mencapai USD9,5 juta di mana TIS merupakan pemegang izin usaha pertambangan seluas 2.065 hektare dengan jumlah cadangan 4,7 juta ton dan memiliki karakteristik batu bara berkalori tinggi.

Lokasi TIS ini berdekatan dengan tambang Trubaindo Coal Mining (TCM) milik perseroan dimana kegiatan operasional akan memanfaatkan infrastruktur TCM yang sudah ada di Melak.

Sementara itu, dalam ketrangan yang dikutip Kontan.co.id, Rabu (28/2/2018), beberapa analis memperkirakan bahwa Indo Tambangraya, akan bisa menghasilkan kinerja positif di tahun ini.

Analis Trimegah Sekuritas, Sandro Hanaehan Sirait menilai, ITMG telah mengantisipasi persoalan cadangan tambang sehingga tidak akan ada dampak yang mengkhawatirkan. September 2017, ITMG telah menambah lokasi tambang baru melalui akuisisi TIS. Tambang ini diperkirakan menyimpan cadangan batubara mencapai 4,7 juta ton.

Adapun analis Kresna Securities, Robert Yanuar Hardy dalam riset 23 Februari, juga optimistis kinerja ITMG bakal disokong tren kenaikan harga batubara. Ia yakin harga batubara Newcastle masih bisa berada di kisaran USD 95 sampai USD 97 per ton sepanjang tahun ini.(DD)