Holding Perkebunan Nusantara (PTPN Holding) membidik penjualan ritel sebesar Rp450 miliar melalui merek Walini sepanjang tahun 2019 ini. PT Perkebunan Nusantara III (persero) atau PTPN III, selaku pemimpin holding, optimis produk ini akan diterima di pasar.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Dolly P Pulungan, mengatakan Perseroan pada awal tahun ini resmi menggunakan merek Walini untuk seluruh produk ritel yang diproduksi PTPN I sampai dengan PTPN XIV. Produk itu di antaranya minyak goreng, gula, kopi, dan teh.
“Tahun ini kami menargetkan bisa menjual merek Walini sebesar 400 ribu ton, yang terdiri dari minyak goreng, kopi, teh, dan gula,” kata Dolly, dalam keterangannya yang dilansir Okezone.com, Senin (28/1/2019).
Melalui peluncuran logo dan brand baru ini, Perseroan berharap produk PTPN bisa semakin mampu menembus pasar ritel dan lebih dikenal masyarakat. Selama ini produk PTPN Holding menggunakan merek berbeda-beda dan distribusinya masih terbatas. Karena itu, dengan peluncuran logo dan merek baru ini, merek Walini akan digunakan untuk komoditas yang akan masuk ke pasar ritel. “Untuk penjualan sebanyak 400 ribu ton pada merek Walini, kami pada tahun ini menargetkan penjualan sebesar Rp450 miliar,” ujar Dolly.
Brand Walini sebagai produk ritel nasional memiliki lima macam produk. Produk-produk ini ialah gula, minyak, teh dan kopi. Sementara kakao sendiri masih dalam proses penentuan kemasan yang pas untuk dilempar ke pasaran.
“Diharapkan produk kita masuk ritel, dijual dengan harga yang sangat kompetitif. Target kita dibawah HET (Harga Ecer Tertinggi) pemerintah,” tutur Dolly, seperti dikutip dari Kontan.co.id, Senin (28/1/2019).
Perseroan akan melempar produk gula Walini ke pasaran sekitar 400.000 ton, kopi sekitar 50.000 ton. Sementara untuk minyak goreng Walini dan teh nantinya mengikuti kebutuhan pasar. Masuknya produk Walini ke pasar ritel diharapkan mampu bersaing dengan produk lainnya.
Pemasaran produk Walini juga menggandeng beberapa pihak untuk bekerjasama. Selain bersinergi dengan beberapa BUMN lain, pemasaran juga akan dilakukan dengan cara canvasing. Walini rencananya akan dipasarkan dengan satu harga di seluruh Indonesia. “Ini diproduksi di kebun sendiri, original, higienis dan pastinya halal,” tandas Dolly.(DD)