PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil melampaui target perolehan kontrak baru di 2018 yang ditargetkan mencapai Rp23,3 triliun. Target tersebut sukses di capai bahkan dilampaui, sepanjang tahun 2018, ADHI berhasil mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp24,8 triliun.
“Ini perhitungan di luar pajak. Jumlah ini lebih besar dibandingkan target yang ditetapkan Perusahaan di awal tahun lalu yakni sebesar Rp23,3 triliun,” terang Sekretaris Perusahaan ADHI, Ki Syahgolang Permata, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Rabu (9/1/2019).
Untuk tahun 2019, Syahgolang mengungkapkan, bahwa pihaknya menargetkan pertumbuhan perolehan kontrak baru yang cenderung konservatif yaitu sekitar 5%. “Hal ini dipengaruhi oleh kondisi politik yang belum dapat diprediksi menjelang pemilu 2019,” tambahnya. Bila dihitung, maka target perolehan kontrak baru di tahun ini sebesar Rp26,04 triliun.
Lebih lanjut ia menuturkan bahwa fokus investasi ADHI di tahun 2019 masih berada di proyek jalan tol, air, dan properti. “Namun demikian perusahaan juga akan mengkaji potensi investasi di sektor lain, seperti bandar udara,” lanjut Syahgolang.
Sementara itu, Direktur Keuangan ADHI, Entus Asnawi M mengungkapkan, Perseroan masih mendiskusikan target kontrak baru yang diincar tahun ini. Namun, perkiraan pertumbuhan nilai yang dikantongi akan tumbuh kisaran 20% - 25% dari realisasi 2018.
“(Penopangnya) proyek infrastruktur yang berasal dari jasa konstruksi dan investasi,” jelas Entus, seperti dikutip Bisnis.com, Rabu (9/1/2019).
Sebelumnya, Manajemen ADHI mengungkapkan akan melakukan investasi di beberapa sektor seperti jalan tol, air, dan properti dengan perkiraan belanja modal Rp4 triliun - Rp5 triliun. Namun, alokasi dana terbesar akan ditanamkan untuk sektor jalan tol dan properti. Di sektor jalan tol, ADHI tengah menginisiasi ruas Solo – Yogyakarta – Kulon Progo.(DD)