Perusahaan farmasi dan alat kesehatan nasional PT Phapros Tbk (PEHA), kini telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi korporasi anak perusahaan BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, tersebut ditandai dengan penyerahan Sertifikat Pencatatan Saham oleh Direktur Utama PT BEI, Inarno Djajadi Kepada Direktur Utama Phapros, Barokah Sri Utami, pada Rabu, 26 Desember 2018, kemarin.
Menurut Barokah Sri Utami yang akrab disapa Emmy, sebelumnya Phapros adalah perusahaan Tbk non listed, di mana saham Phapros belum tercatatkan di BEI, sehingga mekanisme jual beli saham selama ini melalui pasar konvensional.
“Hal tersebut mengakibatkan harga saham tidak memiliki standar dan patokan yang jelas. Dengan pencatatan saham di BEI harga saham Phapros kini terstandarisasi,” ujar Emmy, seperti dikutip dari laman Perseroan, Jumat (28/12/2018).
Emmy menjelaskan, keputusan ini diambil setelah melalui berbagai pertimbangan. Manajemen memutuskan untuk melantai di bursa pada akhir tahun ini seiring dengan kinerja Perseroan yang sedang tumbuh.
Berdasarkan laporan keuangan audit per September 2018, kinerja Perseroan mengalami pertumbuhan yang signifikan ditandai dengan raihan pendapatan sebesar Rp697 miliar atau meningkat 8,8% dibanding pendapatan periode yang sama pada tahun lalu. Sedangkan di sisi laba bersih mengalami pertumbuhan yang jauh lebih tinggi, yaitu mencapai 33,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Per September 2018, Phapros telah membukukan laba sebesar Rp96 miliar. Hal ini sesuai dengan harapan Komisaris dan Direksi untuk growing double digit,” tambah Emmy.
Sementara itu, Direktur Utama RNI, B Didik Prasetyo, mengatakan bahwa aksi korporasi anak usaha RNI ini, merupakan bagian dari langkah strategis yang di tempuh Perseroan untuk mengetahui nilai wajar saham perusahaan yang dapat dilihat setiap saat (real time).
“Selain itu, hal ini juga menjadi peluang agar ke depannya Phapros dapat membuka akses kepada sumber pendanaan pasar modal yang lebih menguntungkan,” ujarnya.
Sebelumnya, emiten berkode saham PEHA ini juga telah mengembangkan bisnis anorganiknya dengan mengakuisisi perusahaan farmasi PT Lucas Djaja dan entitas anak yang berlokasi di Bandung. Dengan akuisisi tersebut kapasitas produksi yang dimiliki oleh Phapros meningkat signifikan.(DD)