PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) berupaya akan mempertahankan dividen pay out ratio tahun buku 2017 yakni sebesar 55% dari laba bersih tahun buku 2017, yang sebesar Rp1,6 triliun. Dengan demikian, Perseroan akan mengalokasikan dana sekitar Rp880 miliar.
Direktur Utama bjb Ahmad Irfan mengatakan, dividen pay out ratio tahun buku 2017 akan dipertahankan sebesar 55% dari laba bersih sebesar Rp1,6 triliun untuk memastikan tercapainya target pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten serta Pemerintah Kabupaten Bandung yang memegang 50,65% saham Perseroan.
“Kami harus menghormati target itu dan kita sudah sosialisasikan kepada seluruh pemegang saham,” ujar Irfan, seperti dikutip Neraca.co.id, Senin (19/2/2018).
Sementara itu, Bank bjb menargetkan pertumbuhan dana simpanan nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) sebesar 11% hingga 12% sepanjang tahun 2018.
Irfan mengatakan, rencana Bank bjb ke depan akan lebih fokus kepada peningkatan rasio dana murah giro dan tabungan atau currenct account, saving account (CASA) untuk mendorong ekspansi bisnis.
“Kami akan dorong porsi CASA di tahun 2018 hingga ke level 48% sampai 50%,” jelas Irfan, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Senin (19/2/2018).
Adapun porsi atau rasio CASA Bank bjb hingga Desember 2017 sebesar 46,1%. Peningkatan digital banking dan inovasi produk diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dana giro dan tabungan di tahun ini.
Dari sisi likuiditas, Bank bjb termasuk bank yang berlebih atau memIliki likuiditas yang longgar. Tercatat loan to deposit ratio (LDR) BJB per Desember sebesar 87,8%. (DD)