PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) bakal membagikan dividen sebesar Rp 12,13 per lembar saham. Hal tersebut sebagaimana yang telah diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2017 yang di gelar, Senin (19/3/2018).
Pada RUPST tersebut, disepakati bahwa Perseroan akan mengalokasikan dana sebesar Rp101,1 miliar atau sekitar 30% dari laba bersih yang dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 23,8% dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp 9,80 per lembar saham.
“Alhamdulillah, RUPS ini berjalan dengan lancar. Kita harapkan Wika Beton tetap sesuai dengan rencana. Untuk dividen dalam satu bulan ini sudah bisa,” ujar Direktur Utama PT Wika Beton Hadian Pramudita, dalam keterangannya yang dilansir Okezone.com, Senin (19/3/2018).
Pada kesempatan RUPST tersebut, manajemen Wika Beton juga menjelaskan kinerja Persroan di sepanjang tahun 2017. Di mana Perseroan berhasil mencatatkan penjualan sebesar Rp5,36 triliun atau meningkat 54,01% dari pencapaian tahun 2016. Laba bersih terealisir sebesar Rp340 miliar, meningkat 20,92% dari pencapaian tahun 2016.
Hadian menambahkan, di tengah stagnannya kontribusi sektor konstruksi di pasar modal, Wika Beton dapat terus tumbuh dan mengembangkan bidang usahanya serta meraih Operating Cash Flow positif sebesar Rp556 miliar.
Pertumbuhan usaha tahun tersebut memberikan bukti bahwa Perseroan mampu mencatatkan kinerja yang terus tumbuh meskipun di tengah tekanan persaingan yang semakin meningkat.
Pada tahun 2018 ini, Perseroan mentargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih masing-masing diperkirakan akan tumbuh di atas 20%. Optimisme ini didasari atas beberapa faktor, antara lain anggaran Pemerintah dan kondisi perekonomian Indonesia yang meningkat.
“Tahun ini mengharapkan positif karena pembangunan juga masih tumbuh. Dari rencana ditargetkan pemerintah baru 20-30% yang diperoleh dari satu proyek,” jelasnya.
Sementara itu, Wika Beton juga menargetkan kontrak baru sebesar Rp7,56 triliun dengan tambahan kontrak carry over dari 2017 senilai Rp5,43 triliun. Hal tersebut dilakukan guna memenuhi target laba bersih tahun ini sebesar Rp465 triliun dari Rp340 miliar di tahun 2017. Sedangkan pendapatan ditargetkan bisa mencapai Rp6,95 triliun, dari pencapaian di tahun 2017 yang sebesar Rp5,36 triliun
Hadian menuturkan, target-target tersebut bisa tercapai apabila total kontrak dihadapi pada tahun ini senilai Rp12,99 triliun bisa berjalan sesuai rencana. “Pada tahun ini porsi WTON dari WIKA sekitar 25 sampai 30%, kalau di 2017 sebesar 28%,” katanya, seperti dikutip Wartaekonomi.co.id, Senin (19/3/2018).
Untuk mendukung target-target kinerja keuangan di 2018 tersebut, WTON telah menganggarkan belanja modal sebesar Rp676 miliar atau lebih besar dari tahun sebelumnya yang senilai Rp531 miliar.(DD)