Kuartal I-2018, Pelindo III Bukukan Pertumbuhan Pendapatan Menjadi Rp2,31 Triliun

ilustrasi
CEO Pelindo III Ari Ashkara (tiga dari kanan) dalam sebuah acara, baru-baru ini | Dok. Pelindo III

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III, berhasil membukukan kenaikan kinerja di akhir kuartal I-2018, dengan mencatatkan laba usaha sebesar Rp912,7 miliar. Naiknya laba usaha ini didorong dengan adanya kenaikan pendapatan yang lebih tinggi 16,67% dari pendapatan sebelumnya di periode yang sama, yakni sebesar Rp1,98 trilliun.

Pelindo III yang mengelola 46 pelabuhan seperti Tanjung Perak dan Maumere di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, serta Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Timur (NTT) ini mencatat pendapatan usaha Rp2,31 triliun.

Dengan kenaikan pendapatan, Pelindo III meraup laba usaha Rp912,7 miliar di akhir kuartal I-2018, naik 37% dibanding perolehan setahun sebelumnya yang sebesar Rp665 miliar.

“Pertumbuhan arus kapal dan barang, bahkan mencapai 20% dan peningkatan laba bersih 35% dibanding tahun lalu,” kata CEO Pelindo III Ari Ashkara, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Rabu (8/5/2018).

Sementara itu, Pelindo III kembali sukses menerbitkan obligasi global sebesar US$500 juta atau Rp6,7 triliun (kurs Rp 13.500) dengan tenor lima tahun. Besaran kupon dipatok 4,5% yang akan jatuh tempo pada 2 Mei 2023.

Keberhasilan ini tercapai di saat volatilitas kondisi pasar tinggi di minggu akhir bulan April lalu. Kendati pasar finansial bergejolak, Pelindo III mampu melakukan penetrasi pasar dengan eksekusi satu hari saja. Proses ini relatif cepat dan menjadikan Pelindo III sebagai BUMN pertama yang mampu menerbitkan obligasi global tanpa roadshow.

Menurut Ari Askhara, pemesanan surat utang ini mengalami kelebihan permintaan sebanyak hampir dua kali. “Kinerja Perusahaan menunjukkan impresi yang meyakinkan, sehingga para investor obligasi menaruh kepercayaan yang tinggi untuk Perusahaan,” katanya, seperti dikutip Detik.com, Rabu (9/5/2018).

Ari Askhara menambahkan, surat utang yang diterbitkan berhasil menarik minat secara global dengan total 68 akun yang berpartisipasi. Secara geografis, alokasi surat utang ini didistribusikan sebesar 71% ke Amerika Serikat (AS), 14% ke Asia, dan 15% ke Eropa dengan tipe investor 75% adalah fund managers, 8% bank, dan 17% asuransi serta dana pensiun.

Surat utang yang diterbitkan akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange. Bertindak sebagai joint lead managers adalah ANZ, Mandiri Securities, dan Standard Chartered Bank.

Pelindo III selanjutnya akan mengelola dana tersebut untuk membiayai pembelanjaan modal Perusahaan yang diperkirakan mencapai Rp7,25 triliun. Selain itu, Perusahaan juga akan melakukan refinancing utang senilai Rp4,39 triliun dan sejumlah aksi korporasi lainnya seperti rencana pembelian saham perusahaan swasta.(DD)