PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, tengah mempersiapkan keandalan pasokan listrik jelang Lebaran 2018, dengan menerjunkan 20.000 personel yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mengamankan pasokan listrik.
“Ada 20.000 untuk tanggap darurat, seluruh perlengkapan persiapan sudah dilakukan mudah-mudahan persiapan sudah berjalan dengan baik,” kata Direktur utama PT PLN Sofyan Basir, dalam keterangannya yang dilansir Detik.com, Minggu (3/6/2018).
Sofyan menjelaskan persiapan petugas tanggap darurat ini akan siaga 24 jam yang selama seminggu sebelum lebaran dan seminggu sesudah lebaran. “Jumlah pekerja itu (sudah dibagi untuk siaga) 24 jam sampai 14 hari,” jelasnya.
Sofyan menjelaskan, 20 ribu orang tersebut akan bertugas selama H-7 sampai H+7 lebaran. Mereka akan menjaga sistem kelistrikan selama lebaran agar tidak terjadi pemadaman atau 'byar-pet'.
“Jumlah orang yang kita siapkan itu tujuh hari setelah dan sebelum lebaran sudah dipersiapkan,” jelas Sofyan, seperti dikutip Medcom.id, Minggu (4/6/2018).
Dengan adanya kesiapan tersebut, diharapkan dapat mampu mengurangi hambatan yang bisa menyebabkan pasokan listrik terganggu. Misalnya, beberapa persoalan alam seperti pohon tumbang yang membuat kabel listrik terputus atau mobil yang menabrak tiang listrik.
Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat Haryanto WS sebelumnya mengungkapkan terdapat perubahan penggunaan listrik yang signifikan pada bulan Ramadan. Terutama saat waktu sahur dan menjelang berbuka puasa.
Oleh sebab itu, PLN melalui Regional Jawa Bagian Barat (RJBB) bersama Unit Transmisi Jawa Bagian Barat (UT JBB), Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UI JBB) dan Unit Induk Pembangunan Interkoneksi Sumatera Jawa (UIP ISJ) meresmikan 19 fasilitas ketanagalistrikan berupa Gardu Induk dan Jaringan Transmisi yang sudah diselesaikan dan dioperasikan sejak Februari hingga Mei 2018.(DD)