Jasa Marga Raih Pendanaan Rp6,89 Triliun untuk Proyek Tol Balikpapan-Samarinda

ilustrasi
Prosesi penandatanganan kredit sindikasi senilai Rp6,98 triliun untuk pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda, di Jakarta, Jumat (21/12/2018) | Dok. Jasa Marga

PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) melalui PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda (JBS) memperoleh pinjaman atau kredit sindikasi sebesar Rp6,89 triliun untuk proyek tol Balikpapan-Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Pinjaman tersebut diperoleh dari 13 bank dan satu lembaga pembiayaan infrastruktur, pada akhir pekan kemarin.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Keuangan Jasa Marga, Donny Arsal, mengatakan diberikannya kredit sindikasi ini menunjukkan kembalinya kepercayaan perbankan untuk pembiayaan proyek infrastruktur, terutama jalan tol.

Selain itu yang menarik pada kredit sindikasi di ruas tol pertama yang di bangun di Kalimantan ini adalah adanya keterlibatan dari bank syariah. Selama ini bank syariah di Tanah Air masih belum banyak terlihat.

“Sekarang selain bank konvensional ada pula bank syariah dan lembaga keuangan non-bank juga. Melalui penandatanganan perjanjian kredit sindikasi ini kami sebagai pemegang saham berkomitmen menjaga dan memenuhi kewajiban ke kreditur pemegang saham yang akan memberikan likuiditas,” kata Donny, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Minggu (23/12/2018).

Donny menjelaskan, jangka waktu atau tenor pinjaman kredit sindikasi kali ini adalah 15 tahun. Adapun bunga yang ditetapkan untuk bank konvensional sebesar 9% - 9,97%.

Jalan tol pertama di Kalimantan direncanakan beroperasi tahun depan. Jalan tol yang menghubungkan Balikpapan dan Samarinda di Kaltim ini ditargetkan bisa beroperasi pada akhir kuartal I- 2019 atau di bulan April 2019.

Proyek yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut dikelola oleh JBS yang merupakan perusahaan patungan yang 55% sahamnya dimiliki Jasa Marga.

Direktur Utama JBS, STH Saragih, mengatakan pembebasan lahan untuk jalan tol sepanjang 99,35 km ini saat ini sudah mencapai 98,4%. Sedangkan untuk pekerjaan fisik sudah mencapai 77,25%.

“Pembebasan lahan diharapkan bisa tuntas akhir tahun ini atau selambat - lambatnya pekan pertama Januari 2019,” kata Saragih, seperti dikutip Kompas.com, Minggu (23/12/2018).

Jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan terutama di Kaltim karena tol ini akan memangkas jarak dan waktu tempuh antara ibukota provinsi Kaltim, Samarinda dan kota pusat perekonomian Kalimantan, Balikpapan.

“Jalan tol ini akan memangkas jarak tempuh sejauh 34 km dan waktu tempuh menjadi satu jam dari sebelumnya tiga hingga empat jam,” ujar Saragih.

Jalan tol Balikpapan-Samarinda terdiri dari lima seksi, yakni seksi I-V. Pembangunan fisik di seksi I dengan panjang 22 km saat ini sudah mencapai 95,65%. Untuk seksi II sepanjang 30,97 km sudah mencapai 75,87%. Seksi III sepanjang 14 km sudah selesai 91,16%.

Adapun dua seksi terakhir, yakni seksi IV sepanjang 17,5 km dan seksi V sepanjang 11,5 km masing-masing sudah diselesaikan 67,89% dan 64,9%. Seksi II, seksi III, dan seksi IV digarap langsung oleh JBS, sedangkan seksi I dan seksi V digarap lewat pendanaan anggaran daerah dan anggaran negara yang diperoleh melalui pinjaman dari China.(DD)