PT Adhi Commuter Properti (ACP) yang merupakan anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) terus mengembangkan kawasan properti berbasis Transit Oriented Development (TOD). Salah satu proyek berbasis TOD yang dikembangkan oleh ACP adalah proyek LRT City Urban Signature, yang berada disisi stasiun LRT Ciracas, Jakarta Timur, dengan nilai investasi Rp2,6 triliun.
Direktur Utama ACP, Amrozi Hamidi, mengatakan pengembangan kawasan properti berbasis TOD ini, dapat untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan hunian yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal. Perseroan optimis, ke depan, hunian berbasis transportasi seperti ini akan menjadi pilihan masyarakat.
“Berkaca pada negara-negara lain, hunian seperti ini akan menjadi pilihan masyarakat kaum sub-urban, karena selain praktis, hunian seperti ini terintegrasi dengan sistem transportasi massal, yang tentu memberikan kemudahan mobilitas bagi penghuninya,” ujar Amrozi, seperti dikutip Jawapos.com, Senin (3/12/2018).
Sementara itu, Project Director LRT City Ciracas - Urban Signature, Taufiq Hardiyansyah, mengatakan bahwa kawasan properti berbasis TOD seluas 6,2 hektare ini mengoptimalkan fungsi angkutan massal LRT sehingga akan mengutamakan para pejalan kaki dan pesepeda. Ia mengatakan di area ini nantinya akan dikembangkan sebanyak 5 tower apartemen.
“Pada tahap pertama pembangunan kawasan, akan dikembangkan 2 tower yaitu Tower Azure dengan total unit sebanyak 1087 unit dan Tower Beige dengan total unit sebanyak 543 unit. Kedua tower ini melakukan ground breaking pada 2 Desember 2018,” kata Taufiq, dalam keterangannya yang dilansir Tempo.co, Senin (3/12/2018).
Taufiq mengatakan, sejak proyek ini diluncurkan sampai saat ini sudah sebanyak terjual 49 persen. Ia mengaku optimistis untuk penjualan kedua tower tersebut akan akan terjual habis pada tahun 2019. Sebab, dalam kurun waktu satu tahun dari harga perdana diluncurkan hingga saat ini tercatat telah mengalami kenaikan penjualan lebih dari 25 persen.
Sesuai dengan perencanaan yang ada, tower Azure dan Tower Beige ditargetkan akan melakukan topping off pada bulan Desember 2019 dan akan diserahterimakan kepada pembeli pada Maret 2021. Selain itu, sejalan dengan akan beroperasinya LRT Jabodebek pada 2019, Taufiq optimis proyek pembangunan ini akan bisa diserap masyarakat.
“Dengan lokasi yang sangat strategis, hanya membutuhkan waktu singkat menuju pusat kota Jakarta dengan menggunakan LRT, tentu ini akan menjadi pilihan bagi kaum sub urban, yang berkerja di Jakarta,” kata Taufiq.(DD)