PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN, gencar melistriki desa-desa di pulau terdepan Indonesia, salah satunya adalah desa-desa di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Perseroan memasang target untuk mencapai rasio desa berlistrik 100% di 2019, di Kepri.
Pada Mei 2018, sebanyak 13 desa di Kabupaten Natuna berhasil dilistriki PLN dan terdapat enam lokasi yang jam nyala listriknya ditingkatkan menjadi 24 jam. Adapun nilai investasi untuk pekerjaan tersebut mencapai Rp23 milyar.
Peresmian 13 desa berlistrik dan peningkatan 24 jam nyala di enam lokasi di Kabupaten Natuna tersebut dilakukan oleh Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, Wakil Bupati Natuna Ngesti Yuni Suprapti, Komisaris PLN Ilya Avianti, Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto dan General Manager PLN Wilayah Riau & Kepulauan Riau Irwansyah Putra yang dipusatkan di Desa Sabang Mawang, Kecamatan Pulau Tiga, Kabupaten Natuna, akhir Mei lalu.
Ketigabelas desa di Kabupaten Natuna yang diresmikan, antara lain Desa Pulau Tiga/Sabang Mawang, Desa Tanjung Kumbik Utara, Desa Setumuk, Desa Selading, Desa Sabang Mawang Barat, Desa Tanjung Batang, Desa Kadur, Desa Tanjung Pala, Desa Meliah, Desa Terayak, Desa Meliah Selatan, Desa Subi Besar dan Desa Subi Timur.
Adapun enam lokasi di Kabupaten Natuna yang jam nyalanya ditingkatkan menjadi 24 jam adalah Pulau Laut, Pulau Serasan, Pulau Midai, Pulau Subi, Pulau Tiga dan Sistem Listrik Klarik Kecamatan Bungguran Utara yang berada di Pulau Natuna Besar. Di Kepri sendiri ada 2.840 pulau, dari 385 pulau yang berpenghuni, 60 pulau telah berlistrik.
Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto, berharap infrastruktur kelistrikan di Natuna dapat mengakselerasi program-program yang sedang digulirkan Pemerintah, seperti pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu di pulau-pulau, penjagaan kawasan pertahanan di Natuna, serta peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan.
“Kami mendukung program pembangunan daerah dengan menyediakan pasokan listrik yang cukup. Dengan adanya listrik, sentra nelayan seperti cold storage dan oven dapat dioperasikan secara maksimal sehingga warga Natuna yang berprofesi sebagai nelayan dapat mengelola hasil tangkapan menjadi lebih efisien. Selain itu, penjagaan kawasan pertahanan di Natuna juga dapat lebih optimal. Serta pelayanan kesehatan dan sekolah yang berada di daerah tersebut dapat melayani masyarakat lebih optimal lagi dengan adanya listrik yang beroperasi selama 24 jam,” ujar Wiluyo, dalam keterangannya yang dilansir laman Perseroan, Sabtu (2/6/2018)..
Saat ini, rasio desa berlistrik di Natuna mencapai 90%. Dengan jumlah 76 desa, sebanyak 69 desa telah terlistriki hingga Mei 2018. Sistem kelistrikan Natuna dipasok dari sistem pembangkit isolated yang memiliki daya mampu sebesar 10,55 MW dengan beban puncak sebesar 5,46 MW. Hal ini membuktikan bahwa cadangan daya di Natuna aman dengan adanya surplus daya sebesar 5,09 MW.
Provinsi Kepulauan Riau memiliki lima kabupaten, dua kotamadya, 66 kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 416 desa. Saat ini, rasio desa berlistrik di Kepri mencapai 80,77% di mana sejumlah 336 desa telah terlistriki. Rencananya dalam tahun 2018-2019, akan ada 80 desa di Kepri yang segera dilistriki PLN.(DD)