PT Pegadaian (Persero) melalui keputusan Menteri BUMN selaku pemegang saham menetapkan Kuswiyoto, mantan Direktur Corporate Banking PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi Direktur Utama Pegadaian, menggantikan Sunarso yang kembali menjabat sebagai Wadirut BRI pada Jumat (4/1/2019) kemarin.
Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN diserahkan oleh Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultasi, Kementerian BUMN, GatotTrihargo. Ikut hadir dalam acara tersebut Komisaris Pegadaian, Heru Subiyantoro, Satya Arinanto, dan Umiyatun Hayati Triastuti serta jajaran Direksi Pegadaian.
Gatot Trihargo dalam pengarahannya mengatakan, persaingan bisnis dalam jasa keuangan, termasuk bisnis gadai semakin ketat. Jadi Dirut baru diminta untuk terus membawa Pegadaian semakin maju dan berkembang.
“Saya mengucapkan selamat atas pengangkatan Kuswiyoto untuk mengemban tugas sebagai Dirut Pegadaian. Saya optimis, di bawah kepemimpinan Kuswiyoto Pegadaian semakin maju dan berkembang serta terus menjadi market leader di bisnis gadai dan fidusia,” pesan Gatot saat serah terima SK jabatan.
Sementara itu, Kuswiyoto dalam sambutannya mengatakan, BUMN merupakan perusahaan yang memiliki fungsi sosial selain misi bisnis. “Karena itu saya ingin memanfaatkan seluruh resources dari Pegadaian untuk meningkatkan fungsi sosial dan menjalankan blue print transformasi RJPP, serta blue print 2019-2023 yang sudah di rancang oleh BOD dan BOC Pegadaian. Saya juga akan diskusi dengan Sunarso dalam mengimplementasikan kebijakan dan bisnis yang sudah di susun Direksi,” ujar Kuswiyoto, dalam keterangannya yang dilansir laman Pegadaian, Senin (7/1/2019).
Sebagai informasi, sebelumnya tahun ini, Pegadaian menargetkan laba bersih dan total aset tumbuh double digit pada tahun ini. Laba bersih ditargetkan mencapai Rp3,3 triliun sepanjang tahun ini atau meningkat 22,22 persen dibandingkan dengan capaian 2018 sebesar Rp2,7 triliun.
Sementara itu, total aset dipatok mencapai Rp64,2 triliun atau tumbuh 20,67 persen dibandingkan capaian total aset sepanjang 2018 senilai Rp53,2 triliun. Selain itu, total outstanding loan ditargetkan menjadi Rp47,7 triliun atau tumbuh 18,36 persen dari capaian tahun lalu senilai Rp40,3 triliun. Target pendapatan usaha mencapai Rp14,4 triliun atau tumbuh 25,21 persen dari kinerja tahun lalu sebesar Rp11,5 triliun.
Dari sisi jumlah nasabah, Perseroan memasang target pencapaian 12,3 juta nasabah pada 2019 atau tumbuh 23 persen dari jumlah nasabah 2018 sebanyak 10 juta.(DD)