Hingga November, BNI Telah Salurkan KUR Rp15,65 Triliun

ilustrasi
BNI gelar Gerakan Mengawal Musim Tanam Oktober 2018 - Maret 2019, di Jember, Jawa Timur, Rabu (5/12/2018) | Dok. Bank BNI

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat hingga 30 November 2018, telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp15,65 triliun dan menyentuh 134.334 penerima KUR di seluruh Indonesia. Salah satunya adalah KUR Petani yang ikut menambah portofolio penyaluran KUR oleh BNI.

Terkait KUR Tani BNI, Perseroan memiliki program Gerakan Mengawal Musim Tanam Oktober 2018 - Maret 2019 (OKMAR 2018/2019) yang merupakan kerjasama antara BNI dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Belum lama ini, Perseroan kembali melanjutkan perogram tersebut yang kali ini di gelar di Jember, Jawa Timur, yang menjadi kota kedua yang tersentuh program ini.

Jember dipilih  karena telah memasuki masa tanam dan dengan gerakan terpadu ini diharapkan dapat  memastikan agar para petani mampu melakukan proses tanam sesuai jadwal tanamnya.

Program lanjutan Gerakan Mengawal Musim Tanam (OKMAR 2018/2019) ini dilaksanakan di lahan seluas 40 hektar (Ha) yang terletak Desa Jatisari, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (5/12/2018) kemarin.

Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Jember, Faida, Direktur Prasarana dan Sarana Pangan Kementerian Pertanian, Muhrizal Sarwani, General Manajer Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI, Bambang Setyatmojo, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jember, Imam Fauzi, serta lebih dari 500 petani. Gerakan Mengawal Musim Tanam OKMAR 2018/2019 dilatar belakangi oleh musim hujan yang mulai berlangsung di wilayah Kabupaten Jember.

Gerakan ini juga dilaksanakan sebagai upaya mengamankan keberhasilan hasil panen mulai dari musim tanam yang berlangsung pada bulan Oktober 2018 – Maret 2019, dengan proyeksi masa panen yaitu pada bulan Februari – Maret 2019. Gerakan ini diinisiasi untuk memastikan agar jadwal proses tanam tidak meleset sehingga menekan hasil panennya nanti.

Peran BNI pada gerakan ini dimaksudkan  untuk memastikan agar para petani  mendapatkan akses pembiayaan yang murah, mudah, disertai  pendampingan selama musim tanam Oktober – Maret. Pada saat panen pun, petani dipastikan akan mendapatkan pembeli siaga atau offtaker bagi petani sektor tanaman pangan di berbagai daerah  sentra pangan di Indonesia. Program ini dilaksanakan dengan sinergi antar BUMN dan Kementerian Pertanian.

General Manajer Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI, Bambang Setyatmojo, menyatakan bahwa gerakan tersebut merupakan wujud kontribusi BNI untuk mensejahterakan petani, melalui penyediaan akses permodalan yang mudah dan murah di sektor pertanian dan perkebunan. Gerakan ini diharapkan menjadi salah satu  penopang program Pemerintah dalam upaya meningkatkan produktivitas petani, pemerataan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan.

“BNI akan tetap terus mensukseskan pembangunan perekonomian Indonesia dan menyalurkan pembiayaan bagi segenap petani guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera dan mandiri,” ujar Bambang, dalam keterangannya yang dilansir, Jumat (7/12/2018).

Bersama BNI, Kementerian Pertanian mendukung gerakan ini nantinya akan diimplementasikan di 56 lokasi penghasil komoditas jagung dan padi di seluruh Indonesia dengan melibatkan kurang lebih 25.000 petani.(DD)