PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatat dana kelolaan bisnis wealth management Perseroan hingga Juli 2018 sebesar Rp117 triliun. Adapun sampai akhir tahun ini, BNI menargetkan dana kelolaan naik 14% sebesar Rp130 triliun.
Kepala Divisi Wealth Management BNI, Neny Asriany, mengatakan bahwa dengan tren kenaikan bunga dan tren saham yang fluktuatif, BNI memberikan saran ke nasabah untuk masuk ke instrumen tenor jangka pendek dan menengah.
“Untuk saham, kami menyarankan nasabah untuk masuk secara bertahap sebagaimana strategi dollar cost averaging,” kata Neny, dalam keterangannya yang dilansir dari Kontan.co.id, Minggu (9/9/2018).
BNI menilai, perilaku nasabah dengan pasar yang fluktuatif ini cenderung berubah ke instrumen dengan return yang tinggi.
Sementara itu, BNI baru saja menggandeng aplikasi penyedia jasa logistik Triplogic. Lewat kerjasama ini, BNI menyediakan layanan sistem pembayaran alias payment gateway pada seluruh transaksi di aplikasi Triplogic.
Langkah tersebut menurut Direktur Teknologi Informasi dan Operasional BNI, Dadang Setiabudi, sejalan dengan strategi perseroan untuk mendorong perbankan digital.
“Kami memang menyasar digital salah satunya fintech (financial technologi/tekfin). Triplogic ini fintech yang bergerak di bidang logistik. BNI bergerak sebagai payment gateway, salah satunya lewat aplikasi Yap! milik BNI yang terkoneksi,” kata Dadang, dalam keterangannya seperti dikutip Indopos.co.id, Minggu (9/9/2018)
Adapun Triplogic merupakan aplikasi penyedia jasa pengiriman barang logistik dengan memanfaatkan bagasi kosong milik penumpang pesawat. Sebagai gantinya, pemilik bagasi nantinya akan mendapatkan uang dalam bentuk dompet elektronik (e-wallet).
Selain mengandalkan sistem pembayaran BNI, nantinya Triplogic juga akan terkoneksi dengan teknologi Quick Response (QR) payment milik BNI. Di lain pihak, BNI menyebut tahun ini pihaknya tidak memasang target nasabah maupun pengguna UnikQu dari aplikasi Triplogic.(DD)