PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP berhasil meraih perolehan kontrak baru senilai Rp2,86 triliun pada bulan Februari 2018. Penambahan kontrak baru ini terdiri dari hasil kontrak yang diraih PT PP induk Rp2,65 triliun dan entitas-entitas anak sebesar Rp215 miliar.
Dengan raihan kontrak tersebut, maka total kontrak baru perusahaan sampai Februari 2018 sudah mencapai Rp5,2 triliun atau meningkat 20% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama PT PP, Tumiyana menyampaikan, secara keseluruhan, total kontrak yang dihadapi atau order book PT PP per Februari 2018 sebesar Rp63,3 triliun, terdiri dari kontrak baru Rp5,2 triliun dan carry over 2017 senilai Rp58,1 triliun.
“Dengan target kontrak baru ini, PT PP akan memiliki total order book lebih dari Rp100 triliun yang akan menjadi basis yang kuat bagi pertumbuhan pendapatan dan laba bersih. Tidak hanya untuk tahun 2018, namun juga untuk tahun-tahun berikutnya,” ujarnya, seperti dikutip Sindonews.com, Kamis (8/2/2018).
Sementara itu, dalam keterangan yang dilansir Akurat.co, Kamis (8/3/2018), PT PP menargetkan kontrak baru sebesar Rp49 triliun pada tahun 2018 atau 20% lebih tinggi dari perolehan kontrak baru yang diraih selama tahun 2017.
Adapun perolehan kontrak baru PT PP Induk antara lain didapat dari proyek-proyek besar diantaranya terdiri dari proyek perluasan Apron Ngurah Rai sebesar Rp1,36 triliun, Proyek Runway Soekarno-Hatta Section I sebesar Rp726 miliar dan Proyek Vasanta Park Cikarang sebesar Rp466 miliar.
Sementara itu, entitas anak yang berhasil meraih kontrak baru adalah PT PP Properti Tbk (PPRO) sebesar Rp150 miliar dan PT PP Presisi Tbk (PPRE) sebesar Rp65 miliar (setelah eliminasi) pada bulan Februari 2018.
“Berdasarkan project owner sampai dengan bulan Februari 2018, segmen BUMN mendominasi portofolio kontrak baru PT PP dengan kontribusi sebesar 71%, disusul segmen swasta sebesar 27% dan segmen Pemerintah sebesar 2%,” kata Tumiyana.(DD)