PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) atau GMF AeroAsia, mencatatkan pendapatan sebesar US$334,7 juta di kuartal III/2018, atau naik sebesar 7,8% di kuartal yang sama tahun sebelumnya. Sementara laba bersih usaha tercatat sebesar US$27 juta. Pendapatan ini didukung oleh sector Repair & Overhaul yang meningkat 14,1% di mana pergeseran konsentrasi bisnis sudah mulai dilakukan oleh GMFI.
Direktur Utama GMFI, Iwan Joeniarto, mengatakan bahwa pada kuartal ketiga ini, jumlah pengerjaan perawatan mesin pesawat meningkat signifikan sebesar 24% menjadi 102 pengerjaan. “Perubahan fokus bisnis ini memiliki pengaruh pada posisi margin usaha yang berbanding lurus terhadap laba bersih,” ungkap Iwan, dalam keterangan tertulisnya yang dilansir, Kamis (1/11/2018).
Lebih lanjut, Iwan menambahkan, bahwa GMFI mencapai hasil maksimal dalam sisi operasional, di mana turn around time yang dihasilkan GMFI mencapai angka 100%. Pemenuhan service level terhadap pelanggannya mencapai angka hampir sempurna yakni 99,6% dan jumlah events perawatan meningkat 18% dari kuartal yang sama tahun 2017.
Disisi lain, GMFI berhasil meningkatkan pendapatan dari non group afiliasi dengan rasio 43,3% berbanding 56,7%, sedangkan perbandingan rasio di tahun sebelumnya adalah 34,7% berbanding 65,3%.
Dalam kuartal ketiga, kata Iwan, GMFI berusaha untuk terus berkembang lebih pesat lagi demi mempersiapkan tantangan pasar di tahun yang akan datang. Inisiatif strategis yang dicanangkan di awal tahun mulai menunjukkan perkembangan positif.
Pada kuartal ketiga 2018, jelas Iwan, GMFI telah menandatangani kerjasama kemitraan strategis dengan raksasa MRO dari Eropa, Air France Industries KLM E&M. Kerjasama strategis ini meliputi pengembangan kapabilitas dan kapasitas, juga peningkatan serapan pasar di kawasan Asia.
Selain program kemitraan, GMFI juga meresmikan fasilitas perawatan landing gear yang juga merupakan inisiatif strategis. Bisnis perawatan mesin pesawat juga tak ketinggalan. GMFI mencanangkan program perawatan ‘Engine Total Solutions’ untuk meningkatkan serapan pekerjaan perawatan mesin pesawat.
Dari segi realisasi investasi, GMFI juga sudah merealisasikan investasi sejumlah US$32,7 juta untuk pengembangan bisnis berupa pengembangan kapabilitas Engine CFM56-5B, pengembangan kapabilitas landing gear, serta pengembangan line maintenance untuk pesawat Airbus A320 NEO, Boeing 737 Max dan787. Selanjutnya, sebesar US$3,8 juta diinvestasikan untuk Operasional seperti pembelian tools dan infrastruktur umum lainnya.
Iwan mengatakan, GMFI terus mengupayakan pengembangan bisnis untuk menyerap pasar lebih besar lagi. “Menjadi Top 10 MRO di dunia sudah di depan mata. Untuk itu kami terus secara agresif mengembangkan dan berinvestasi pada pengembangan bisnis agar dapat bersaing secara global dan membuktikan kualitas layanan GMFI kepada dunia,” tutup Iwan.(DD)