PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) atau GMF AeroAsia, tengah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini lebih dari US$50 juta.
“Untuk capex sebenarnya masih dalam perhitungan karena kita masih ada intens dengan pemegang saham, tapi yang pasti itu di atas US$50 juta,” ujar Direktur Utama GMFI, Iwan Joeniarto, dalam keterangannya yang dilansir, Rabu (9/1/2019).
Menurut Iwan, dana capex tersebut nantinya akan digunakan untuk pengembangan kapabilitas, peremajaan, dan untuk memulai proses pembangunan hangar baru.
“Sekitar 50% untuk kapabilitas karena akan ada penambahan alat-alat perawatan, dan sisanya untuk peremajaan dan untuk pembangunan hangar baru,” katanya.
Untuk pembangunan hangar baru, kata Iwan diharapkan bisa mulai peletakan batu pertama atau groundbreaking pada semester II tahun ini. “Lokasinya antara Bintan atau Batam, belum dipastikan dan patner juga belum namun yang pasti akan mulai pelatakan batu pertama itu di semester II,” jelas Iwan.
Sementara sumber dana capex, lanjut Iwan, diharapkan dari lembaga keuangan dalam negeri maupun luar negeri. “Untuk investor luar kami tidak membatasi dan akan menerima semua selagi itu menguntungkan untuk GMF,” imbuhnya.
Sementara itu, Perseroan baru saja menyepakati Perjanjian Induk Kerja Sama dengan anak usaha BUMN, PT Indopelita Aircraft Services (IAS).
Perjanjian dengan anak usaha PT Pelita Air Service milik PT Pertamina (Persero) ini meliputi kerja sama di bidang perawatan pesawat dan perawatan industrial services. Perjanjian ini merupakan sinergi kapabilitas dan kapasitas yang dimiliki masing-masing entitas milik negara ini.
Iwan mengatakan, bahwa aksi korporasi ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kapabilitas dan kapasitas GMF. “Bermitra dengan IAS merupakan langkah cepat untuk memperkuat posisi di Industri Aviasi. IAS memiliki fasilitas hangar yang dapat kita manfaatkan untuk menampung kapasitas perawatan pesawat yang terus meningkat,” terang Iwan.
Di sisi lain, tambah Iwan, GMFI dan IAS juga bermitra untuk pengembangan kapasitas & kapabilitas workshop Industrial Gas Turbine Engine (IGTE) milik GMF. “IGTE ini memiliki pasar yang cukup menjanjikan, maka dari itu GMF bersama IAS bersinergi untuk memantapkan pengerjaan perawatan IGTE. Untuk permulaan kami akan garap IGTE milik induk usaha IAS,” tandas Iwan.(DD)