PT Timah Tbk melalui anak usanya, yakni PT Timah Investasi Mineral (TIM) serta PT Dok dan Perkapalan Air Kantung (DPAK) mendirikan perusahaan patungan bernama PT TIM Nikel Sejahtera. Modal dasar perusahaan patungan ini sekitar Rp1,204 miliar dan modal disetornya Rp301 juta.
Sekretaris Perusahaan PT Timah Tbk, Amin Haris Sugiarto, dalam keterangannya yang dilansir Neraca.co.id, Rabu (7/3/2018), mengatakan, sebagai akibat dari penggabungan yang dilakukan antara PT TIM dan PT Timah Eksplomin (PT TE) yang dilakukan pada 1 Desember 2014, PT TIM menerima izin usaha pertambangan dari PT TE, yakni izin usaha pertambangan operasi produksi nikel dan izin usaha pertambangan operasi produksi pasir kuarsa.
“Sehubungan dengan hal tersebut, mempertimbangkan PT TIM tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat 3 PP No. 24 tahun 2012, maka PT TIM mendirikan anak usaha untuk menerima pengalihan, yakni izin usaha pertambangan operasi produksi nikel,” kata Amin.
Amin menambahkan, PT TIM Nikel Sejahtera merupakan cucu usaha yang baru dibentuk pada pekan lalu. Nantinya TIM Nikel Sejahtera ini akan berada di bawah anak usaha PT Timah Investasi Mineral, yang khusus berbisnis nikel. “Semester II-2018 diharapkan operasional sudah berjalan dan siap ekspor,” ungkap Amin, seperti dikutip Kontan.co.id, Rabu (7/3/2018).
Selain membentuk cucu usaha di bisnis nikel PT Timah juga berbisnis lain di luar timah, seperti rumah sakit dan properti, “Yang baru ini untuk nikel. Nanti di bawah investasi mineral. Dan investasi mineral ada bisnis lain, ada pasir, batubara, nikel, salah satunya cucu ini urus nikel,” jelas Amin.
Amin berharap PT TIM Nikel Sejahtera bisa mulai berkontribusi dari sisi pendapatan dan laba pada tahun ini atau tahun depan ke induk Perusahaan. “Targetnya bisa berkontribusi tahun ini, bisa tahun depan. Karena semua lagi baru urus ini,” tandasnya.(DD)