Indonesia bakal memiliki jalan tol di atas laut, yang rencananya akan dibangun di Kalimantan, oleh PT Waskita Karya (Persero) (WSKT) yang menyatakan kesiapannya. Tol di atas laut ini akan menghubungkan Balikpapan dan Penajam Paser di Kalimantan Timur, apabila dipercaya mengerjakan proyek tersebut.
Esensi Berita:
- Direktur Utama Waskita Karya, I Gusti Ngurah Putra, mengungkapkan panjang tol di atas laut nantinya akan membentang sekitar enam kilometer. Saat ini sedang tahap penyiapan proyek, salah satunya adalah kajian studi kelayakan. “Ini benar-benar di atas laut yang dalam, maka studinya tidak bisa main-main, sedang kami siapkan,” kata Ngurah Putra, seperti dilansir dari Okezone.com, Minggu (27/1/2019).
- Diperkirakan tol tersebut akan membutuhkan nilai investasi di atas Rp10 triliun untuk membangun tol di atas Teluk Balikpapan. Menurut, Ngurah Putra, apabila Perseroan yang dia pimpinnya ditunjuk untuk mengerjakan proyek tersebut, maka akan bisa segera dimulai tahun depan.
- Sebelumnya, Waskita Karya menargetkan bisa merampungkan tiga proyek utama pembangunan jalan tol pada 2019 yakni jalan tol Trans Sumatera, Jakarta-Cikampek II Elevated dan ruas Pasuruan-Probolinggo. “Yang jadi target nasional dari Terbanggi Besar sampai ke Palembang. Persisnya sampai di Kayu Agung sepanjang 185 km. Pemerintah meminta agar tol itu bisa dipakai masyarakat saat Lebaran,” jelas Ngurah Putra, seperti dikutip dari Merdeka.com, Minggu (27/1/2019).
- Lebih lanjut, Ngurah Putra menjelaskan, proyek lainnya yang paling penting adalah Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated yang ditargetkan rampung sebelum Lebaran. Proyek itu, menurut dia, bergantung pada material box girder sepanjang 60-70 meter yang perlu dipabrikasi.
Info Terkait:
- Terkait tol di atas laut pertama di Kalimantan dengan rute Balikpapan-Penajam Paser sepanjang 5-6 kilometer (km), dikatakan bahwa rute eksisting Balikpapan-Penajam Paser telah padat karena merupakan jalur logistik. Jika melalui jalur atas laut, pemotongan jalur tempuh begitu terasa.
- Selama ini jika dari Balikpapan menuju Kabupaten Penajam Paser harus memutar sejauh 100 km. Sebab kedua daerah itu terpisahkan oleh Teluk Balikpapan. Di laut antara Balikpapan dengan Penajam Paser terdapat Pulau Balang. “Sebenarnya kalau dilihat di peta ini dekat, tapi karena ada laut ini menjadi 100 km, harus muter. Bisa 5 jam perjalanan karena memutar,”kata Kepala Satuan Kerja Pulau Balang Kementerian PUPR, Edwin Suratman, seperti dilansir dari Kumparan.com, Minggu (27/1/2019).
- Selain akan memotong waktu tempuh, Edwin yakin ketika ada jalan penghubung atas laut juga akan mendukung Kawasan Industri Karangau di utara Balikpapan, serta mendukung operasional Pelabuhan Terminal Petikemas Kariangau Balikpapan.
- Saat ini, Kementerian PUPR juga tengah membangun jembatan di atas laut yang menghubungkan Pulau Balang dengan Balikpapan sepanjang 1,78 km. Adapun anggaran yang disiapkan Pemerintah untuk membangun jembatan itu mencapai Rp1,33 triliun. “Tentu pembangunan ini akan memangkas cost logistik. Mungkin sekarang belum terlalu penting, tapi siapa tahu ke depan,” ujar Edwin.(DD)