Esensi: Tumbuh, Industri Manufaktur Berkontribusi 20,27% terhadap Ekonomi Nasional

ilustrasi
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto | Dok. Kementerian Perindustrian

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus memacu pertumbuhan industri manufaktur. Hasilnya, industri manufaktur berhasil memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap ekonomi nasional sepanjang kuartal pertama tahun ini.

Esensi Berita:

  1. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa sektor manufaktur pada kuartal pertama tahun ini masih memberikan kontribusi terbesar dengan mencapai 20,27% terhadap ekonomi nasional, seperti dilansir inews.id, Minggu (13/5/2018).
  2. Pada tiga bulan pertama tahun ini, Kementerian Perindustrian mencatat sektor yang tumbuh paling tinggi yaitu industri mesin dan perlengkapan yang tumbuh 14,98%. Hal ini sejalan dengan peningkatan kinerja bisnis mesin konstruksi dan pertambangan sebagai dampak dari peningkatan aktivitas kedua lapangan usaha tersebut.
  3. Pertumbuhan tertinggi kedua dialami industri makanan yang tumbuh 13,01%. Menurut dia, selain didorong oleh peningkatan produksi minyak kelapa sawit, momentum menghadapi bulan Ramadan juga menjadi salah satu stimulus dalam memacu produktivitas di industri makanan.
  4. Kemenperin juga mencatat, sektor manufaktur yang kinerjanya di atas PDB nasional, antara lain industri alat angkutan tumbuh 11,30%, industri pakaian jadi 10,9%, industri logam dasar 9,94%, serta industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional 7,36%.

Info Terkait:

  1. Seperti dikutip Bisnis.com, Minggu (13/5/2018) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat nilai investasi sektor industri manufaktur sepanjang kuartal I/2018 mencapai Rp62,7 triliun. Realisasi tersebut terdiri dari penanaman modal dalam negeri senilai Rp21,4 triliun dan penanaman modal asing senilai US$3,1 miliar. Sektor industri logam, mesin, dan elektronik menjadi penyumbang terbesar dengan nilai investasi mencapai Rp22,7 triliun.
  2. Dalam keterangan yang dilansir Tempo.co, Minggu (13/5/2018), Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan industri pengolahan pada triwulan I/2018 sebesar 4,50%, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun sebelumnya di angka 4,28%.
  3. Pemerintah bertekad memacu pertumbuhan industri manufaktur. Di mana aktivitas sektor pengolahan konsisten membawa efek berganda bagi perekonomian nasional seperti peningkatan pada nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, serta penerimaan devisa dari ekspor.
  4. Guna lebih mendongkrak produktivitas dan daya saing industri saat ini, Pemerintah melalui Kementerian Perindutrian telan menjalankan langkah-langkah strategis di antaranya adalah memacu kompetensi SDM industri melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi.(DD)