Di tahun 2018, beberapa perusahaan pelat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatatkan pencapaian penting yang cukup membanggakan. Salah satunya adalah keberhasilan Holding Industri Pertambangan, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, yang resmi mengambil alih saham mayoritas (divestasi) PT Freeport Indonesia (PTFI) dari Freeport McMoRan Inc (FCX) dan Rio Tinto.
Berikut pencapaian penting yang berhasil ditorehkan perusahaan BUMN di tahun 2018, yang diharapkan dapat meningkatkan perannya selaku agen pembangunan nasional.
Esensi Berita:
- Setelah sekitar dua tahun proses negosiasi intensif yang melibatkan Pemerintah, Inalum resmi mengambil alih 51,23% saham PTFI dengan membayar US$3,85 miliar kepada FCX dan Rio Tinto. Tuntasnya proses divestasi telah membuktikan ke dunia internasional bahwa Indonesia tetap mematuhi konstitusi yang mengamanatkan pengelolaan sumber daya alam yang mandiri tanpa harus memaksakan kehendak dan menasionalisasi kepemilikan asing.
- Dalam Esensi 24 Desember 2018, Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan soal arti divestasi ini bagi Indonesia. Menurutnya ini bukan sekadar saham Pemerintah naik 51,23%. “Yang terjadi di sini bukti ke dunia bahwa Indonesia membuka diri pengelolaan SDA-nya (sumber daya alam) dan tetap mengikuti prinsip konstitusi kami. Tapi kami melakukannya dengan friendly, profesional, dan partnership yang menguntungkan,” kata Budi.
- Selain Inalum, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) berhasil mengambil langkah penting dengan melakukan akusisi PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB). Sebagaimana yang diberitakan pada Esensi 21 November 2018, akuisisi ini berdampak besar terhadap market share Semen Indonesia. Saat ini market share SMGR sekitar 40% sedangkan SMCB sekitar 15% sampai 17%. Jika digabung menjadi 55% sampai 60%.
- Sementara itu, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) melalui anak usahanya, PT Citilink Indonesia mengambil langkah strategis dengan mengambilalih pengelolaan operasional Sriwijaya Air dan NAM Air, seperti yang diberitakan pada Esensi 16 November 2018. Langkah ini pun berefek positif terhadap harga saham Garuda Indonesia yang langsung menguat 22%.
Info Terkait:
- Pencapaian penting lainnya berhasil ditorehkan empat BUMN yang berhasil masuk dalam daftar 2.000 perusahaan terbaik di dunia untuk bekerja yang dirilis Forbes. Seperti diberitakan pada Esensi 26 Oktober 2018, BUMN dimaksud yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) diperingkat 11, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) diperingkat 112, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) di peringkat 157 dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) di peringkat 186.
- Adapun dari Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018, di Bali, Pemerintah melalui 14 perusahaan BUMN menandatangani perjanjian kerja sama investasi dengan berbagai perusahaan internasional untuk proyek-proyek infrastruktur di Indonesia. Pada Esensi 12 Oktober 2018, diberitakan bahwa terjadi kerjasama penandatanganan investasi dan pembiayaan antara 14 BUMN dengan investor dan lembaga keuangan untuk 19 transaksi dengan nilai kesepakatan mencapai 13,5 miliar dollar AS atau setara Rp202 triliun.
- Lalu yang tak kalah pentingnya adalah catatan luar biasa yang berhasil ditorehkan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terkait laba yang berhasil dibukukan pada kuartal I/2018, yang melambung hingga ribuan persen. Pada kuartal I/2018, Antam mencatat laba bersih Rp245,68 miliar, terbang lebih dari 3.600% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp6,63 miliar.
- Seperti yang diberitakan pada Esensi 30 April 2018, lesatan kinerja itu tak lepas dari kenaikan pendapatan Antam yang juga tak kalah moncer, dengan kenaikan pendapatan 247% menjadi Rp5,73 triliun. Kenaikan ini merupakan hasil dari peningkatan penjualan produk Antam. Penjualan emas misalnya melesat 253% menjadi Rp4,08 triliun. Penjualan feronikel juga tercatat naik lebih dari dua kali lipat menjadi Rp972 miliar. Penjualan bijih nikel juga meroket 2.300% menjadi Rp562 miliar dari sebelumnya Rp23 miliar.(DD)