Esensi: Lakukan Kajian Mendalam, BRI Terlihat Serius Akuisisi Bank Muamalat

ilustrasi
Bank BRI, Jakarta | Dok. Bank BRI

Setelah beberapa waktu lalu, terdengan kabar rencana PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang ingin mengakuisisi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, kini BRI terlihat semakin mantap. Jika tidak ada aral melintang, bank pelat merah tersebut memastikan akan mengelola Bank Muamalat sebelum melakukan rights issue.

Esensi Berita:

  1. Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan manajemen telah berkomunikasi dengan manajemen Bank Muamalat dan tengah membahas skema-skema penyelamatan.
  2. “Saya masih kaji dalamnya seperti apa, kalau memang relatif tidak membuat sulit BRI, saya confirm masuk. Tapi bukan beli, skemanya macam-macam,” ujar Suprajarto, seperti dikutip CnnIndonesia.com, akhir pekan lalu.
  3. Kendati berencana masuk ke Bank Muamalat, namun BRI belum ingin memastikan apakah nantinya anak usaha syariah yang dimiliki, yakni PT BRI Syariah Tbk akan dilebur dengan Bank Muamalat atau tidak. “Kami lihat nanti, karena saya tidak mau syariah saya yang kemarin sudah IPO dengan sukses, nanti malah ketarik-tarik,” ucap Suprajarto.
  4. Sebelumnya, Bank Muamalat menambah opsi penukaran aset (aset swap) dan penerbitan sukuk subordinasi kepada calon investor. Kedua opsi suntikan modal ini melengkapi skema yang sebelummnya telah ditawarkan, yaitu berupa penyuntikan modal langsung.

Info Terkait:

  1. Terkait skema, dalam keterangan yang dilansir Kontan.co.id, akhir pekan lalu, Suprajarto mengatakan, nantinya bisa ada beberapa opsi yang dapat diambil. Salah satunya melalui strategic partner. Cara ini bisa diambil sebelum masuk melalui rights issue.
  2. Selain itu, BRI juga harus memastikan langkah penyelamatan Bank Muamalat ini sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Salah satu aturan yang harus dipenuhi misalnya terkait dengan diskresi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
  3. Terkait dengan rencana akuisisi Bank Muamalat ini, BRI mengaku belum menyiapkan dana khusus. Namun BRI sudah mempunyai dana untuk akuisisi anorganik yang bisa digunakan.
  4. Sebelumnya, Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana mengatakan calon investor strategis mengerucut jadi 2 institusi yang masing-masing berasal dari luar negeri dan dalam negeri. “Kami mau fokus jadi tidak banyak-banyak lagi (calon investor) karena sudah dipilih-pilih oleh pemegang saham. Kami ada 2 calon investor yang akan diseriusi,” jelasnya, seperti dikutip CnbcIndonesia.com, akhir pekan lalu.(DD)