Esensi: Heboh Tiket Pesawat Domestik Mahal

ilustrasi
Suasana di salah satu bandara di Indonesia | Dok. Angkasa Pura II

Belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan mahalnya tiket pesawat maskapai dalam negeri untuk penerbangan antar destinasi domestik. Bahkan terdapat fenomena baru di Aceh yang mulai menghebohkan, sejak ramainya perbandingan harga tiket penerbangan domestik Banda Aceh – Medan – Jakarta (Banda Aceh langsung ke Jakarta), dengan penerbangan melalui jalur internasional (Banda Aceh – Kuala Lumpur – Jakarta). Harga tiket domestik Banda Aceh – Jakarta mencapai Rp3 juta, sementara harga tiket Banda Aceh – Jakarta via Kuala Lumpur, tidak sampai Rp1 juta.

Esensi Berita:

  1. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, telah meminta seluruh jajaran Direksi maskapai nasional untuk menurunkan harga tiket pesawat. Kenaikan harga tiket penerbangan rute domestik beberapa hari ini, dinilai Budi sudah relatif mahal. “Saya memang prihatin dengan adanya tarif-tarif yang relatif mahal. Beberapa hari yang lalu saya sudah minta kepada mereka (Direksi maskapai) untuk menurunkan tarif itu,” ujar Budi, seperti dilansir Tribunnews.com, Minggu (13/1/2019).
  2. Budi menjelaskan, dalam penentuan harga tiket pesawat, Pemerintah telah mengatur tarif batas atas dan bawah, dimana kenaikan harga tiket saat ini memang belum mencapai batas atas. “Tetapi saya minta mereka melakukan kenaikan secara lebih bijaksana, kita akan tertibkan dan kita akan selesaikan dalam waktu satu dua hari ini,” ucap Budi.
  3. Mahalnya tiket pesawat maskapai dalam negeri untuk penerbangan antar destinasi domestik juga telah mengakibatkan penurunan wisatawan dalam negeri hingga 30 persen. Bahkan pada low season bisa anjlok hingga 50 persen.
  4. Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA), Asnawi Bahar, mengungkapkan, hal ini sudah terlihat dari liburan tahun baru 2019, jumlah wisatawan domestik menurun drastis. “Tahun baru anjlok hingga 30 persen, untuk domestik. Karena domestik kebanyakan antar pulau. Dengan harga tiket yang sangat mahal, akibatnya terjadi penurunan domestik 20-30 persen. Itu dirasakan oleh hotel-hotel yang strategis turun jumlah wisatawan,” ujar Asnawi, seperti dikutip Republika.co.id, Minggu (13/1/2019).

Info Terkait:

  1. Sementara itu, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mulai menormalkan harga tiket pesawat domestik usai libur Natal dan Tahun Baru 2019. Maskapai pelat merah ini mengakui sebelumnya tarif yang dipatok dominasi bertahan di batas atas.
  2. Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Group, Ikhsan Rosan, mengatakan bahwa normalisasi tarif tiket mulai dilakukan. Bahkan, kata dia, ada beberapa rute yang tarifnya dipatok lebih rendah. “Pada jam tertentu pada rute-rute tertentu dengan permintaan yang sudah mulai normal, Garuda Indonesia Group sudah menerapkan subclass harga moderat atau lebih rendah sesuai ketersediaan dan permintaan,” kata Ikhsan, seperti dilansir Inews.id, Minggu (13/1/2019).
  3. Beberapa rute penerbangan yang sudah dinormalkan antara lain rute ke Denpasar, Yogyakarta, dan Surabaya. Untuk rute tersebut pada jam-jam tertentu, Garuda memberlakukan harga lebih rendah plus potongan hingga 50 persen. Garuda juga memberikan potongan harga hingga 25 persen kepada veteran, manula, dan pelajar. Selain itu, Garuda tengah mempertimbangkan kebijakan serupa untuk penjaga perbatasan dan para guru di pedalaman.
  4. Ikhsan menambahkan, masyarakat bisa mengunjungi web resmi Garuda, situs daring agen perjalanan (OTA), atau agen perjalanan supaya bisa mendapatkan harga tersebut. Meski begitu, harga tiket rute-rute tersebut tetap dipatok bervariasi tergantung jam. “Penerapan harga sesuai ketersediaan dan permintaan tersebut perlu dilakukan oleh maskapai untuk memaksimalkan tingkat isian pesawat dan memaksimalkan pendapatan di tengah biaya penerbangan yang semakin meningkat,” tandas Ikhsan.(DD)