Kementerian Keuangan melaporkan bahwa penerimaan negara tahun 2018 telah menembus 100% atau melebihi target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang sebesar Rp1.894,7 triliun. Meski belum sepenuhnya rampung, namun pencapaian ini diprediksi bakal melebihi dari target yang telah ditetapkan.
Esensi Berita:
- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pencapaian tersebut merupakan yang pertama kalinya. “Ini telah berkontribusi untuk pertama kalinya tahun 2018, APBN kita total penerimaan negara mungkin akan mencapai di atas 100%. Jadi ini adalah sesuatu yang sangat baik. Ini merupakan suatu milestone,” katanya, seperti dilansir Katadata.co.id, Selasa (1/1/2019).
- Melalui konferensi video dengan seluruh unit di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang tersebar di 34 provinsi, Sri Mulyani mengatakan penerimaan pajak dari Papua sampai Sumatera mungkin masih di bawah 100%. Namun, bea cukai dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) rata-rata sudah di atas 100%.
- Sementara itu, Direktur Jenderal Perbendaharaan, Marwanto mengatakan pendapatan negara sudah mencapai 100,1% mengacu pada hasil perhitungan jam 7 pagi, Senin (31/12/2018) kemarin. “Pendapatan negara sudah 100,1%. Itu (data) jam 07.00 pagi. Mudah-mudahan meningkat”.
- Jika penerimaan negara sudah melebihi 100% maka belanja negara mencapai 97%. Alhasil, defisit anggaran di bawah 2% yang merupakan level terendah sejak tahun 2012. Sri Mulyani menyatakan, pencapaian kinerja tersebut semakin membanggakan di tengah gejolak perekonomian global selama 2018.
Info Terkait:
- Untuk pertama kalinya di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo, realisasi pendapatan negara berhasil menembus target 100%. Capaian tersebut diraih tanpa adanya perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. “Tahun 2018 ditutup dengan penerimaan negara sebesar 100%,” kata Sri Mulyani, seperti dikutip CNBCIndonesia.com, Selasa (1/1/2019).
- Sebagai informasi, pendapatan negara ditargetkan Rp1.894,7 triliun, sementara belanja negara dipatok sebesar Rp2.220,6 triliun. Defisit anggaran tahun ini ditetapkan di atas 2% dari PDB.
- Pemerintah menutup APBN 2018 dengan defisit sebesar 1,72% terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Angka itu disebutkan jauh di bawah target defisit dalam APBN 2018 yang dipatok sebesar 2,19% dari PDB. “Ini adalah defisit terkecil sejak 2012,” ujar Sri Mulyani, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Selasa (1/1/2019).
- Selain itu, sambung Sri Mulyani, tahun ini untuk pertama kali dalam 15 tahun, pemerintah tidak mengajukan perubahan Undang-Undang APBN. Hal ini, lanjut Sri Mulyani, mendorong semua kementerian/lembaga fokus menjalankan rencana anggaran secara penuh. Padahal, menurut Sri Mulyani, tahun 2018 bukanlah tahun yang mudah.(DD)