Esensi: Bentuk QR Code LinkAja, 6 BUMN Libatkan Alibaba

Ilustrasi
Aplikasi pembayaran melalui QR Code Bank BNI | Dok. Bank BNI

Enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana melakukan integrasi pembayaran dengan teknologi QR code yang diberi nama LinkAja yang rencananya akan terealisasi pada kuartal I/2019. Kenam BUMN tersebut antara lain, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan PT Pertamina (Persero).

Esensi Berita:

  1. Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI, Dadang Setiadi mengatakan integrasi ini terdiri himpunan bank negara (HIMBARA), Telkom dan Pertamina. “Jadi itu semua mau digabung jadi satu namanya LinkAja. Itu QR punya BUMN,” jelas Dadang, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (24/1/2019).
  2. Jika sudah terealisasi, LinkAja akan mengikutsertakan produk uang elektronik Alibaba yakni Alipay. Hanya saja, ia memastikan BUMN tidak akan membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan perusahaan besutan Jack Ma tersebut. “Nanti setelah realisasi ini beres baru bicara itu, Alipay nanti mau kita sambungkan ke LinkAja,” imbuh Dadang.
  3. Saat ini, LinkAja tengah menunggu proses perizinan dari Bank Indonesia (BI). Di samping itu, tidak ada BUMN yang memegang saham mayoritas di dalam integrasi QR Code ini. Dadang menuturkan, masing-masing pihak akan menggenggam kepemilikan yang sama. “Pokoknya, LinkAja adalah entitas sendiri di luar bank, jadi mungkin suatu wadah teknologi finansial secara operasional,” jelas Dadang.
  4. Keenam BUMN ini akan segera meluncurkan platform pembayaran berbasis QR Code ini, yang rencananya di kisaran akhir Februari hingga awal Maret mendatang. Hingga saat ini, perizinan LinkAja masih dalam proses di BI selaku regulator yang mengatur soal fintech pembayaran.

Info Terkait:

  1. Dadang mengatakan, berbagai layanan pembayaran QR Code yang dimiliki oleh bank-bank anggota Himbara, Telkom dan Pertamina, akan digabungkan dalam LinkAja. “Berbagai layanan QR seperti yang BNI sekarang punya, yap!, kemudian myQR milik BRI, t-cash Telkomsel itu mau digabung jadi satu, mau digabung itu QR BUMN LinkAja,” jelas Dadang, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (24/1/2019).
  2. Dadang melanjutkan, LinkAja nantinya akan dibentuk entitas sendiri di luar perbankan. Namun, skema entitas tersebut masih belum jelas. Layanan QR code ini, diprediksi akan menjadi saingan bagi OVO dan GoPay yang sudah gencar bergerak.
  3. LinkAja hadir dalam rangka mengimbangi kemajuan teknologi di bidang finansial dan pembayaran di mana saat ini hampir sebagian besar transaksi sudah dilakukan dengan teknologi. LinkAja juga terinspirasi dari negeri China yang sudah lebih dahulu sukses dengan sistem pembayaran QR Code yaitu WeChat dan Alipay.
  4. Ke depannya, LinkAja akan menjadi wadah bagi Wechat dan Alipay untuk beroperasi di Indonesia. Namun Dadang menegaskan kedua perusahaan asal negeri Tirai Bambu tersebut tidak akan ikut andil sebagai pemegang saham LinkAja. “Full punya BUMN (sahamnya),” ujar Dadang, seperti dilansir Liputan6.com, Kamis (24/1/2019)nya. “Itu (proses kerjasama) belakangan aja, kita gak bahas WeChat sama Alipay nunggu ini jadi dulu. Kalau Alipay sama WeChat nanti nunggu beres ini baru kita bicarakan kerjasamanya seperti apa. Nunggu jadi LinkAja dulu,” tutupnya.(DD)