Bank Indonesia (BI) memprediksi prospek ekonomi Indonesia akan semakin membaik di tahun 2019 dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dan stabilitas yang tetap terjaga. BI melihat, percepatan pembangunan infrastruktur dan serangkaian kebijakan deregulasi yang ditempuh Pemerintah selama ini akan meningkatkan produktivitas perekonomian ke depan.
Esensi Berita:
- Gubernur BI, Perry Warjiyo, menuturkan di tengah perkiraan ekonomi global yang tumbuh melandai, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 diperkirakan tetap meningkat hingga mencapai kisaran 5,0%-5,4%. “Membaiknya pertumbuhan ekonomi didukung oleh tetap kuatnya permintaan domestik baik konsumsi maupun investasi,” papar Perry, seperti dikutip Bisnis.com, Selasa (27/11/2018).
- Sementara itu, kinerja net ekspor diperkirakan membaik dengan berlanjutnya peningkatan ekspor dan menurunnya pertumbuhan impor. Adapun, inflasi 2019 tetap terkendali pada kisaran sasaran 2,5%-4,5% dengan terjaganya tekanan harga dari sisi permintaan, volatile food dan administered prices, ekspektasi inflasi, dan stabilnya nilai tukar Rupiah.
- BI melihat fungsi intermediasi perbankan dan pembiayaan ekonomi dari pasar modal akan terus meningkat. Pertumbuhan kredit pada 2019 diprakirakan mencapai 10-12%, sementara pertumbuhan DPK perbankan mencapai 8-10% dengan
- Kecukupan likuiditas yang terjaga. Dalam jangka menengah, kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi lagi yaitu mencapai kisaran 5,5%-6,1% pada tahun 2024,” tegas Perry.
Info Terkait:
- Dalam keterangan yang dilansir Detik.com, Selasa (27/11/2018), Perry menjelaskan, bahwa pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi juga didorong oleh serangkaian kebijakan reformasi struktural yang difokuskan pada peningkatan daya saing perekonomian, terutama aspek modal manusia dan produktivitas.
- Perry menjelaskan, dibutuhkan kapasitas dan kapabilitas industri untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi defisit transaksi berjalan, serta pemanfaatan ekonomi digital untuk mendorong pemberdayaan ekonomi secara luas dan merata.
- Setidaknya menurut Perry, ada tiga strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan. Pertama, stabilitas dan ketahanan perekonomian perlu terus diperkuat. Kedua, daya saing dan produktivitas harus terus di tingkatkan untuk mendorong momentum pertumbuhan ke tingkat yang lebih tinggi. Ketiga, sinergi kebijakan antar otoritas menjadi kunci dalam upaya untuk memperkuat struktur ekonomi nasional.
- Perbaikan Iklim usaha dan iklim Investasi perlu didorong melalui On-line Single Submission (OSS) dan akselerasi efisiensi birokrasi di pusat maupun daerah. Pembangunan infrastruktur yang telah bahasil meningkatkan konektivitas selama ini perlu diperluas dan diarahkan pula untuk mendorong pengembangan kawasan ekonomi dan pariwisata dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” papar Perry, seperti dikutip Merdeka.com, Selasa (27/11/2018).(DD)