Ekspansi, Kalbe Farma Bakal Bangun Pabrik di Myanmar Senilai Rp200 Miliar

ilustrasi
Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius (kanan) | Dok. Kalbe Farma

PT Kalbe Farma Tbk terlihat sangat agresif untuk mengembangkan bisnisnya hingga ke luar negeri. Tahun ini, Perseroan berencana membangun pabrik baru untuk produksi obat bebas di Myanmar, yang dinilai pangsa pasar obat di negara tersebut cukup tinggi.

Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, aksi korporasi ini menjadi salah satu strategi Perseroan untuk meningkatkan pendapatan bisa tumbuh hingga 7-9% di tahun ini.

“Potensi pasar di Myanmar bagus. Mereka butuh obat bebas dan potensi pasar kebetulan kita punya produknya misal obat flu mixagrip, itu populer di Myanmar udah nomor satu,” kata Vidjongtius, dalam keterangannya yang dilansir Kumparan.com, Kamis (8/3/2018).

Vidjongtius menambahkan, untuk pembangunan pabrik obat tersebut Perseroan berencana menggandeng mitra bisnis lokal di Myanmar, dan menyiapkan dana sekitar Rp200 miliar untuk kebutuhan pembangunan pabrik.

“Mungkin plus minus Rp200 miliar di dalam total capital expenditure (capex). Total capex kita tahun ini sekitar Rp1-1,5 triliun,” ujarnya.

Vidjongtius mengatakan, ekspansi tersebut akan menambah pabrik Perseroan di luar negeri, setelah sebelumnya membangun di Nigeria. “Sekarang dalam proses izin, kami akan bekerja sama dengan partner lokal di sana,” ujarnya, seperti dikutip Tempo.co, Kamis (8/3/2018).

Vidjongtius memperkirakan pembangunan fisik akan berlangsung dalam tempo 1-2 tahun. Sementara itu, proses sertifikasi ditargetkan selesai dalam 1 tahun. Pihaknya optimistis pembukaan pabrik baru tersebut dapat menggenjot distribusi obat bebas Kalbe Farma di Myanmar.(DD)