Dukung Arus Logistik, Pelindo III Lakukan Revitalisasi Pelabuhan Tanjung Intan

ilustrasi
Aktivitas di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap | Dok. Pelindo III

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III, melakukan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Intan di Kabupaten Cilacap, guna mendukung arus logistik di bagian selatan. Pasalnya, wilayah tersebut merupakan gerbang logistik penting untuk pengangkutan laut di pantai selatan Jawa.

CEO PT Pelindo III, Ari Askhara, mengatakan, revitalisasi dilakukan dengan memperpanjang dermaga multipurpose. Perpanjangan dermaga multipurpose sangat mendukung untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat.

“Revitalisasi ini membuat aktivitas penyandaran kapal dan bongkar muat barang akan semakin cepat dan efisien. Perpanjangan akan dipergunakan untuk bongkar muat kapal-kapal bermuatan komoditas curah kering, seperti batu bara, raw sugar, kedelai, gypsum, klinker, dan alat-alat proyek,” kata Ari, seperti dikutip Republika.co.id, Senin (26/8/2018).

Ari menambahkan, sebelumnya tambatan empat dermaga berukuran panjang 71,5 meter dan lebar 17,5 meter, dengan daya dukung tiga ton per meter persegi, dan dengan proyek revitalisasi yang sudah selesai menambah ukuran dermaga menjadi sepanjang 91,8 meter dan lebar 33,8 meter.

“Serta tidak tanggung-tanggung dengan memilih penggunaan konstruksi pondasi tiang pancang baja berdaya dukung 3,5 ton per meter persegi, dermaga dapat dilengkapi jalur rel crane untuk alat bongkar muat HPC (harbour portal crane) yang rencananya akan dipasang pada tahun 2019,” ujar Ari.

Ari mengatakan, perpanjangan dermaga multipurpose 1 sangat mendukung untuk memenuhi kebutuhan pasar. Karena tercatat arus kunjungan kapal (ke Pelabuhan Tanjung Intan) tahun 2017 melonjak 29 persen dan arus barang juga meningkat 10 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Penambahan alat bongkar muat akan semakin meningkatkan kerja bongkar muat. Tentunya akan meningkatkan efisiensi biaya bagi para pengguna jasa,” jelas Ari, dalam ketrangannya yang dilansir Akurat.co, Senin (26/2/2018).

Sebelumnya telah ramai diberitakan, Pemerintah tengah mengkaji untuk membuka jalur pelayaran perintis yang menghubungkan antarkota di kawasan Jawa bagian selatan. Wacana dari 11 pemerintah daerah tersebut ditujukan untuk memacu arus perdagangan, sehingga perekonomian masyarakat dapat meningkat.(DD)