Dapat Restu Tambah Modal, GMF AeroAsia Bakal Tawarkan Saham Baru Sebesar 8,28%

ilustrasi
GMF AeroAsia tambah struktur modal untuk mengembangkan bisnis | Dok. GMF AeroAsia

PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) baru saja memperoleh restu pemegang saham untuk melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Rencananya, penambahan modal ini akan digunakan untuk mengembangkan bisnis Perseroan.

Direktur Utama Iwan Joeniarto mengungkapkan bahwa dalam aksi private placement tersebut perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.823.351.100 saham atau setara dengan 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan.

“Total saham baru yang diterbitkan sebanyak 2.337.734.850 atau setara dengan 8,28% darl total modal ditempatkan dan disetor perseroan,” kata Iwan, dalam keterangannya yang dilansir Wartaekonomi.co.id, Selasa (6/3/2018).

Sisanya, Perseroan akan menerbitkan saham baru dalam Program MESOP sejumlah sebanyak-banyaknya 485.616.300 saham atau 1,72% dari total modal ditempatkan dan disetorkan. “Saham baru ini akan dilepas ke investor strategis yang memiliki kekuatan pemodalan,” jelas Iwan.

Menurut Iwan, kehadiran investor strategis tersebut diyakini akan mampu mengembangkan bisnis GMFI dan membawa nilai tambah terhadap posisl brand GMF. Sementara itu, GMF AeroAsia Tbk. optimistis bisa menjalin kerja sama operasi dengan mitra lokal di Australia mulai April 2018.

Direktur Line Operation GMF Aero Asia Tazar M Kurniawan mengklaim mitra lokal di Negeri Kanguru tersebut sudah berpengalaman sebagai labor supplier dan mengerjakan pekerjaan perawatan pesawat (maintenance repair overhaul/MRO) dalam negeri. Namun, pihaknya masih enggan untuk menyebut nama perusahaan mitra tersebut.

"(Untuk) Australia, April (2018) kami harapkan sudah melakukan kerja sama operasi," kata Tazar, dalam keterangannya yang dilansir Bisnis.com, Selasa (6/3/2018).

Perusahaan berkode emiten GMFI tersebut berencana akan melaksanakan pekerjaan line maintenance. Kendati demikian, nilai kerja sama tersebut juga belum bisa disebutkan. Pekerjaan line maintenance contohnya adalah pengisian bahan bakar, serta pengecekan oli mesin dan hidrolik ketika pesawat akan terbang. (DD)