PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menargetkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada tahun ini sebesar 15% dari tahun 2018. Salah satu upaya mereka mencapainya dengan meluncurkan Program Poin Serbu (Serba Untung) BTN.
Program tersebut sebelumnya sudah ada di BTN, hanya saja skema penukaran poin dilakukan dengan cara diundi secara berkala. Kali ini, BTN memberikan keleluasaan bagi nasabah untuk menukar poinnya dengan hadiah yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Direktur Utama BTN, Maryono, mengatakan perubahan skema penukaran poin untuk tahun ini, untuk menarik sebanyak mungkin nasabah baru dan meningkatkan saldo tabungan. “Selain itu, untuk meningkatkan fee based income (pendapatan non bunga) dari transaksi nasabah lewat seluruh aplikasi,” kata Maryono, dalam keterangannya yang dilansir dari Katadata.co.id, Minggu (27/1/2019).
Skema pemberian hadiah tersebut, lanjut Maryono, juga disesuaikan dengan kebutuhan nasabah ritel. Untuk itu, tahun ini DPK ritel diharapkan bisa terkumpul menjadi sekitar Rp58,8 triliun atau tumbuh 15,9% dibandingkan tahun lalu yang mencapai sekitar Rp51,6 triliun. Jumlah nasabah baru juga diharapkan bertambah sekitar 1,5 juta rekening.
“Program tabungan berhadiah merupakan salah satu bentuk apresiasi kami kepada nasabah atas kesetiaannya dan kepercayaannya menggunakan layanan perbankan dari BTN , karena itu kami merespon keinginan mereka mulai dari jenis hadiah, pencairan hadiah dan grand prize yang mereka idamkan,” ujar Maryono, seperti dikutip dari Merdeka.com, Minggu (27/1/2019).
Selain meraup DPK murah lewat Program Poin Serbu BTN, Bank BTN juga berburu Fee Based Income lewat transaksi elektronik/digital. Adapun transaksi elektronik yang dimaksud adalah transaksi dengan kartu debit maupun dengan aplikasi mobile banking dan internet banking Bank BTN.
“Pertumbuhan e-commerce dan fintech di Indonesia membuat transaksi digital meningkat pesat dan mengerek fee based income, karena itu sebagai bentuk rewards atau pemberian poin akan menguntungkan nasabah,” jelas Maryono.
Tahun 2018 lalu, Bank dengan kode saham BBTN ini mencetak pendapatan non bunga dari transaksi elektronik sekitar Rp114 miliar dengan jumlah transaksi menyentuh sekitar 250 juta transaksi. Tahun 2019, Maryono memasang target peningkatan fee based income hingga dua kali lipat dibandingkan tahun lalu dan volume transaksi bisa dikerek hingga sekitar 288 juta transaksi atau naik 38% dibandingkan target tahun sebelumnya yang dipatok 207 juta transaksi.
Maryono berharap dengan hadirnya program Poin Serbu BTN dapat memancing nasabah mengoptimalkan pengalaman mereka bertransaksi dengan mobile banking dan kartu debit Bank BTN.
“Kami optimstis, transaksi elektronik akan terus meningkat karena Himpunan Bank Bank Negara atau Himbara makin solid melakukan sinergi layanan perbankan elektronik kami, dimulai dari ATM link, EDC Link dan ke depan LinkAja suatu integrasi pembayaran dengan teknologi QR code,” tandas Maryono.(DD)