PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyatakan telah menyiapkan dana sebesar Rp 9 triliun guna menjalankan aksi korporasi di tahun ini.
“Kami selalu konservatif kalau menyiapkan dana, jangan sampai di tengah jalan tidak cukup. Anggaran kami siapkan kurang lebih Rp 9 triliun, kalau ada barang bagus kami beli,” ungkap Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan BRI Haru Koesmahargyo dalam keterangannya di Kantor Pusat Bank BRI, Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Lanjut Haru, dana tersebut akan digunakan BRI untuk menyuntikkan modal kepada anak usaha hingga keperluan akusisi Perusahaan lain. Selain itu, pihaknya juga akan mendukung rencana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) BRI Syariah pada tahun ini.
“Kami ingin mengembangkan BRI Syariah, karena pasar bank syariah masih cukup tinggi. Sekarang masih 5% dibandingkan total perbankan, sedangkan target pemerintah 10%. Kami mendukung penuh BRI Syariah IPO tahun ini,” tutur Haru.
Untuk BRI Agro, lanjut Haru, anak usahanya tersebut akan melakukan rights issue tahun ini agar bisa naik kelas. Namun, terkait waktu, akan disesuaikan dengan situasi ketika dibutuhkan.
Haru juga menjelaskan, diperkirakan permodalan BRI Agro akan mencapai Rp 5 triliun sampai akhir tahun ini, dengan ditambah laba ditahan. Pihaknya juga menyiapkan akuisisi lewat bank tersebut.
“Kami sudah menyiapkan aksi korporasi, namun belum dapat bank incaran akuisisi, walaupun sudah menyiapkan anggaran. Karena dari induk, tujuannya agar BRI Agro memiliki akses yang lebih luas setelah mengakuisisi, mengingat kami tidak boleh akuisisi bank lagi, karena sudah cukup. Kalau kami yang mengakuisisi harus melebur bank itu, sedangkan kalau akuisisi melalui BRI Agro bisa, tidak perlu dilebur,” terang Haru.
Hingga saat ini, BRI telah memiliki lima anak usaha yang terdiri dari PT BRI Syariah, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro), BRI Remittance Company Ltd. Kemudian, PT Asuransi Bringin Jiwa Sejahtera (BRI Life) dan PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Multifinance). Hingga yang terbaru perseroan memiliki 35 persen saham di PT Bahana Artha Ventura.(RiP)