PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali memperlihatkan dukungannya terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN), dengan memberikan fasilitas kredit senilai Rp7,16 triliun kepada anak usaha jalan tol PT Waskita Karya (Persero) Tbk, yakni PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM), PT Cimanggis Cibitung Tollways (CCT) dan PT Trans Jabar Tol (TJT).
Penandatanganan perjanjian kredit tersebut dilaksanakan di Jakarta, akhir pekan ini, dengan dihadiri oleh Direktur Corporate Banking Bank BRI Kuswiyoto, Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan serta jajaran Direksi dari KKDM, CCT dan TJT.
Fasilitas kredit dari BRI tersebut nantinya akan dipergunakan oleh anak usaha Waskita Group sebagai dana talangan untuk pembebasan lahan yang sumber pembayarannya berasal dari APBN melalui BLU-LMAN. Pemerintah melalui Perpres RI No. 102 Tahun 2016 telah mengatur pendanaan pengadaan tanah menggunakan dana BUJT terlebih dahulu untuk pembayaran uang ganti rugi tanah, di mana Pemerintah akan mengembalikan uang ganti rugi pengadaan tanah tersebut melalui Kementerian Keuangan (BLU-LMAN).
Kuswiyoto menjelaskan, dukungan pembiayaan dari BRI ini, bertujuan agar pembebasan lahan dapat dilakukan tepat waktu. “Apabila pembebasan lahan tepat waktu, harapannya proyek pembangunan jalan tol yang dikelola oleh KKDM, CCT dan TJT akan rampung tepat waktu,” jelas Kuswiyoto, dalam keterangannya yang dilansir laman Perseroan, Sabtu (2/6/2018).
Adapun beberapa proyek jalan tol yang mendapatkan pendanaan untuk pembebasan lahan dari pembiayaan BRI diantaranya ruas jalan tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu (Becakayu) sepanjang 23,76 Km, ruas jalan tol Cimanggis – Cibitung sepanjang 25,4 Km dan ruas jalan tol Ciawi – Sukabumi sepanjang 54 Km.
Untuk tahun 2018, BRI mendorong penyaluran kredit korporasi kepada sektor infrastruktur. Hingga akhir kuartal I/2018, plafond kredit infrastruktur mencapai Rp70,1 triliun.(DD)