BNI Tegaskan Tak Berniat Mengakuisisi Bank Bukopin

ilustrasi
Gedung Bank Bukopin, Jakarta | Dok. Bank Bukopin

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menegaskan saat ini Perseroan tidak berniat mengakusisi PT Bank Bukopin Tbk, yang belakangan santer terdengar bahwa BNI akan melakukan aksi akuisisi dalam waktu dekat ini.

Meski tidak berniat akuisisi, namun Direktur Utama BNI Achmad Baiquni tak menampik bahwa sebelumnya bank pernah mengkaji rencana akuisisi terhadap Bank Bukopin.

“Jadi jangan dikira kami ada niatan mengakuisisi Bank Bukopin, (namun tidak bisa dipungkiri) bahwa sebelumnya kami ada rencana mengkaji,” kata Baiquni, seperti dikutip dari Kontan.co.id, (20/5/2018).

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan BNI Kiryanto bilang, sebagai perusahaan terbuka bank akan melakukan aksi korporasi dengan terus mengacu pada ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.

Menurut Kiryanto, sesuai rencana rencana bisnis BNI 2018-2020, salah satu strategi peningkatan aset BNI adalah melalui pertumbuhan anorganik. Sebelumnya berhembus kabar, masuknya BNI di Bank Bukopin untuk memperkuat bisnis mikro.

Sementara itu, Bank Bukopin sendiri tengah memproyeksikan pertumbuhan volume transaksi kartu kredit pada tahun ini bisa menyentuh kisarah 10% sampai dengan 15%.

Direktur Bank Bukopin Rivan A Purwanto mengatakan, bahwa untuk volume transaksi kartu kredit pata 2018 pihaknya terbilang cukup optimistis bisa naik signifikan hingga 15% secara year on year. Tapi, khusus untuk pertumbuhan jumlah pemegang kartunya diasumsikan sekitar 10% (yoy).

“Kartu kredit kami sejauh ini terbilang bagus. Untuk (card holder) kartu kredit kami agaknya masih bisa tumbuh 10%. Kalau kartu kredit kan yang pertama akuisisi dulu baru usage,” ujar Rivan, dalam keterangannyay yang dilansir Bisnis.com, Minggu (20/5/2018).

Saat ini, jumlah pemegang kartu kredit Bank Bukopin berkisar 1,1 juta orang sedangkan realisasi volume transaksi per akhir tahun lalu sekitar Rp4 triliun. Guna meningkatkan kinerja kartu kredit, Perseroan menjalankan program yang berda-beda  sesuai segmentasi nasabahnya.

“Hampir ada sebelas program yang berbeda-beda, karena segmentasinya berbeda. Misalnya, pariwisata di dalamnya ada program-program kerja sama dengan maskapai, restoran, hotel, dan sebagainya,” tutur Rivan.

Pada 2018 ini, Bank Bukopin menyiapkan sedikitnya tujuh strategi bisnis untuk memacu pertumbuhan kinerja, yaitu meluncurkan layanan Flexy Bill, memacu penyaluran kredit properti sekaligus promo kartu kredit, memperkuat sinergi pembiayaan kendaraan bermotor dengan Bukopin Finance, tabungan digital Wooke, program kredit personal, serta BNV Labs.(DD)