PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, siap memenuhi kebutuhan uang tunai bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan hingga lebaran sebesar Rp59,5 triliun, atau meningkat 5% dibandingkan realisasi yang sama tahun 2017.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI Dadang Setiabudi menyebut dalam perhitungan Perseroan kebutuhan masyarakat akan uang tunai rata-rata mencapai Rp13,7 triliun per minggu.
“BNI juga akan memenuhi kebutuhan uang tunai yang diperkirakan akan memuncak pada Minggu keempat atau pada tanggal 6 sampai 12 Juni 2018 sebesar Rp19,9 triliun,” ujarnya, seperti dikutip Tribunnews.com, Selasa (5/6/2018).
Dadang menyebutkan, pemenuhan kebutuhan uang tunai tersebut akan dipasok dari berbagai sumber, dalam hal ini pemenuhan internal sebesar 67% dan eksternal (Bank Indonesia dan transaksi uang kartal antar Bank) sebesar 33%.
Selain menaikkan persediaan uang tunai, BNI juga mengintensifkan pemantauan ATM selama 24 jam melalui pusat pemantauan (BNI Command Center), dan pemantauan ATM di setiap Kantor Wilayah yang didukung tim reaksi cepat untuk menangani setiap gangguan.
Peningkatan jumlah uang tunai yang disediakan BNI tersebut telah mempertimbangkan beberapa indikator, yaitu pertama, pertambahan jumlah anjungan tunai mandiri (ATM) dan outlet BNI yang saat ini sudah mencapai 18.104 ATM dan outlet di seluruh Indonesia.
Kedua, mempertimbangkan faktor inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga barang pasca kenaikan bahan bakar minyak dan kenaikan inflasi oleh siklus alami selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
“Untuk memudahkan masyarakat memperoleh uang tunai baru, BNI juga turut berpartisipasi dalam program Bank Indonesia,” jelas Dadang, dalam keterangannya yang dilansir Liputan6.com, Selasa (5/6/2018).
Beberapa aktivitas yang didukung BNI adalah program penukaran uang baru pada 21 – 25 Mei 2018 di IRTI Monas, Jakarta. Lalu, program penukaran di Museum Bank Indonesia 24 Mei hingga 8 Juni 2018, serta halaman Masjid Pondok Indah 30 Mei hingga 8 Juni 2018.(DD)