BNI Dampingi Bank Victoria Raih Status Bank Devisa

Customer Service Bank Victoria tengah melayani nasabah
Customer Service Bank Victoria tengah melayani nasabah | www.victoriabank.co.id

Guna memperoleh status sebagai bank devisa, PT Bank Victoria International Tbk. (Victoria) meminta pendampingan kepada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. (BNI). Alasan dipilihnya BNI, karena bank pelat merah tersebut merupakan bank perdana yang memiliki kantor cabang di luar negeri. BNI juga saat ini memiliki enam kantor cabang di luar negeri dan memiliki jaringan 1.800 gerai remitansi.

Direktur Utama Bank Victoria Daniel Budirahayu mengatakan, pendampingan tersebut sangat penting untuk mempercepat perolehan status bank devisa dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jika sudah mendapat status bank devisa, Victoria dapat menggenjot bisnisnya melalui layanan remitansi, pembiayaan perdagangan, dan juga kegiatan bank devisa pada umumnya.

"Dengan adanya kerja sama BNI dan Bank Victoria dalam transaksi perbankan khususnya transaksi internasional, baik transaksi trade finance, remitansi maupun treasuri, hal ini akan meningkatkan daya saing Bank Victoria di industri perbankan," kata Daniel, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/9/2016).

Sementara itu, Direktur Treasury dan Internasional BNI Panji Irawan mengatakan, pendampingan tersebut akan turut meningkatkan kapasitas Bank Victoria melakukan transaksi kiriman uang (remitansi), perdagangan keuangan internasional (trade finance), treasuri, dan transaksi interbank lainnya.

Menurut dia, tugas BNI lebih menyasar peningkatan kapasitas SDM Bank Victoria untuk melakukan transaksi seperti bank devisa. "Kesepakatan ini juga membuahkan hasil berupa peningkatan transaksi antara BNI dan Bank Victoria," kata Panji.

Menurut Panji, selain Bank Victoria, terdapat beberapa bank lain, yang ingin didampingi BNI untuk menjadi bank devisa. Sebelumnya, kesepakatan Bank Victoria dan BNI telah terjalin pada 2015. Kerja sama kali ini juga berjangka waktu satu tahun. (DD)