PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) optimistis volume penumpang di Bandara Kertajati kian tumbuh di tahun 2019 ini, seiring dengan adanya penerbangan umrah. Setelah resmi beroperasi pada pertengahan tahun 2018, Bandara Kertajati memang terlihat masih agak sepi penumpang.
Corporate Secretary BIJB, Arief Budiman, mengatakan bahwa target tahun ini sama dengan tahun lalu sebanyak 2,7 juta penumpang. “Target penumpang 2018 sebanyak 2,7 juta (full 1 tahun) hanya saja realisasi Juni - Desember 2018 baru 30 ribu dan tahun ini targetnya tetap 2,7 juta,” ujar Arief, seperti dikutip Kontan.co.id, Kamis (17/1/2019).
Menurut Arief, pihaknya optimis target tersebut bisa tercapai karena saat ini sudah ada 11 route penerbangan. “Sekarang tinggal bagaimana kita menaikkan load factor penumpangnya saja,” kata Arief.
Disinggung soal dampak Tol Trans Jawa, Arief mengakui bahwa hadirnya tol tesebut memang akan memberi dampak pada volume penumpang. “Pasti ada dampaknya pada volume penumpang tapi kita belum bisa menghitung besarannya,” jelas Arief.
Sebagai antisipasi, lanjut Arief pihaknya akan meningkatkan route penerbangan internasional termasuk jumlah penerbangan umrah dari Bandara Kertajati. “Karena Menteri Perhubungan juga ada rencana memindahkan penerbangan umrah dari Cengkareng ke Kertajati, selain itu kita juga akan menambah route penerbangan antar pulau,” tutur Arief.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, selaku pemegang saham BIJB, mengaku telah menyiapkan langkah untuk meningkatkan jumlah penumpang di Bandara Kertajati.
“Jadi ada dua untuk meramaikan (Bandara) Kertajati di semester ini, satu kita akan mengarahkan yang umrah maksimal di situ, kemudian akan memulai yang haji,” kata Gubernur Ridwan Kamil, dalam keterangannya yang dilansir dari Detik.com, Kamis (17/1/2019).
Menurutnya, pemberangkatan jemaah umrah dari Bandara Kertajati memiliki potensi yang besar. Dalam satu tahun saja ada 600 ribu jemaah umrah asal Jabar setiap tahunnya. Itu merupakan pasar potensial yang bisa dimanfaatkan. “Yang pergi umrah saja setahun 600 ribu di Jabar saja. Itu sudah banyak sekali kan,” ujar Ridwan Kamil.
Langkah ke dua yang disiapkan, adalah melakukan promosi wisata di wilayah, Ciamis, Indramayu, Mejalengka dan Kuningan. Apalagi saat ini Lion Air telah membuka rute penerbangan Balikpapan-Kertajati dan Kertajati-Jakarta.
“Nah kombinasi promosi pariwisata dengan keluarnya penerbangan akan memperamai (bandara) itu kira-kira,” jelas Ridwan Kamil.
Dia berharap, dengan berbagai langkah tersebut, keberadaan Bandara Kertajati bisa semakin ramai. Dia juga akan memikirkan cara lain agar Bandara tersebut bisa beroperasi dengan optimal.(DD)