Bank Mandiri Siapkan US$120 Juta untuk Kembangkan Digital dan IT

ilustrasi
Acara peluncuran layanan customer service virtual Bank Mandiri, Senin (19/3/2018) | Dok. Bank Mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan lebih fokus terhadap pengembangan digital dan teknologi informasi (TI) di tahun 2018 ini, dengan menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$120 juta, atau sekitar Rp1,64 triliun (asumsi kurs rupiah terhadap dollar sebesar Rp 13.700).

Menurut Direktur Teknologi dan Digital Banking Mandiri, Rico Usthavia Frans, dari jumlah tersebut, alokasi keamanan atau security IT dan digital sekitar US$15 juta hingga US$20 juta.

“Di dalamnya ada security, pengembangan dan perbaikan infrastruktur. Ke depan juga akan membangun data center di Surabaya,” jelas Rico, dalam keterangannya yang dilansir Kontan.co.id, Senin (19/3/2018).

Menurut Rico, untuk Operation Expanditure (opex) besarannya tidak jauh dari capex. Di sektor digital dan IT, porsi opex lebih besar pada biaya komunikasi dan biaya infrastruktur IT digital lainnya.

Baru-baru ini, Bank Mandiri pun secara bertahap telah mengganti kartu debit nasabah dari yang dilengkapi pita magnetik (magnetic stripe) menjadi kartu yang dilengkapi cip. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan data nasabah dan transaksi.

Rico mengungkapkan, adapun saat ini sudah ada sekitar 1,5 juta kartu yang sudah diganti ke cip. “Tahun ini (ditargetkan) 7 juta (kartu) ke cip. Yang sudah (berganti ke cip) 1,5 jutaan,” kata Rico, seperti dikutip Kompas.com, Senin (19/3/2018).

Rico menjelaskan, ada sejumlah hambatan yang dihadapi bank dalam proses penggantian kartu dari pita magnetik ke cip. Salah satunya adalah data nasabah yang tidak terbaharui.

Oleh karena itu, nasabah juga di himbau untuk melaporkan setiap perubahan data dan tidak segan untuk datang ke kantor cabang guna mengganti kartu debitnya dengan kartu yang sudah dilengkapi cip, tanpa dipungut biaya sepeser pun.(DD)