Bank DKI Optimis Laba Tumbuh 10% Lebih

ilustrasi
Bank DKI optimis laba tumbuh di 2017 | Dok. Bank DKI

PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) memproyeksikan pertumbuhan laba sepanjang tahun 2017, akan tumbuh di atas 10% year on year (yoy). Pasalnya, berdasarkan laporan keuangan yang belum di audit, hingga November 2017, pertumbuhan laba Perseroan tercatat 10,99% yoy.

“Pertumbuhan laba ini ditopang dari membaiknya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dampak dari membaiknya kualitas kredit bank,” jelas Direktur Keuangan Bank DKI Sigit Prastowo, seperti dikutip Kontan.co.id, Minggu (18/2).

Di tahun 2018 ini laba pun diharapkan akan sesuai target dengan didorong oleh pendapatan bunga bersih seiring melebarnya eskpansi kredit. Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan bank per November 2017, Bank DKI telah meraup laba sebesar Rp622,78 miliar atau tumbuh 10,99% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp561,11 miliar.

Semntara itu, dalam keterangan yang dilansir Kompas.com, Bank DKI tengah menyiapkan skema pinjaman modal bagi anggota gerakan kewirausahaan OK OCE.

Direktur Bisnis Bank DKI Antonius Widodo Mulyono mengatakan, kredit ini dinamakan Monas Pemula, khusus bagi pengusaha mikro, kecil, dan menengah yang ingin merintis bisnis.

“Kami menyiapkan dukungan permodalan plafon Rp10 juta, kemudian suku bunganya itu 7%,” ujar Widodo.

Widodo mengatakan, kredit Monas Pemula ini hanya bisa diakses warga DKI Jakarta yang merupakan anggota OK OCE dan sudah melalui enam dari tujuh tahapan program OK OCE.

“Ini melalui tahapan 7 PAS, nanti sudah melewati 6 PAS ada sertifikat OK OCE, ini sasaran kami,” kata Widodo.

Tujuh PAS yang dimaksud yakni pendaftaran (P1), pelatihan (P2), pendampingan (P3), perizinan (P4), pemasaran (P5), pelaporan keuangan (P6), dan permodalan (P7).

Widodo mengatakan, kredit yang diterima nanti akan dicicil terjadwal seperti kredit pada umumnya.

“Kredit ini tentu saja skemanya angsuran terjadwal bisa satu tahun atau bisa satu setengah tahun, tergantung kebutuhan. Bisa untuk modal kerja atau investasi,” tandasnya.(DD)