Anak Usaha Pertamina Sukses Efisienkan Investasi US$653 Juta di Proyek Strategis Nasional

ilustrasi
Jumpa pers pemancangan perdana EPC Gas Processing Facility (GPF) JTB di Bojonegoro, pada Jumat (4/1/2019) | Dok. Pertamina

PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina EP Cepu (PEPC), berhasil melakukan efisiensi investasi (capital expenditure/Capex) sebesar US$653 juta untuk proyek pengembangan lapangan gas unitisasi Jambaran - Tiung Biru (JTB).

Hal tersebut dinyatakan Direktur Utama PEPC, Jamsaton Nababan, dalam jumpa pers usai acara pemancangan perdana EPC Gas Processing Facility (GPF) JTB di Bojonegoro, pada Jumat (4/1/2019).

“Penurunan nilai investasi dari US$2,2 miliar jadi US$1,547 miliar menjadi bukti bahwa kami mampu bekerja efisien dalam mengembangkan salah satu Proyek Strategis Nasional ini,” ujar Jamsaton, dalam keterangannya yang dilansir laman Pertamina, Jumat (4/1/2019).

Selain itu, menurut Jamsaton, penurunan Capex juga berdampak positif bagi harga jual produk menjadi lebih murah, yaitu sebesar US$6.7 per mmcf. “Dengan demikian, buyer (PLN, red) bisa ikut menikmati. Kami juga akan berbisnis dengan Persero yang akan menjualnya ke buyers lain,” imbuh Jamsaton.

Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan H Samsu, sangat mengapresiasi kinerja PEPC yang mampu menurunkan belanja investasi tersebut.

“Kami salut dengan kinerja PEPC. Selain berhasil menurunkan Capex, PEPC juga berkomitmen tidak mengorbankan safety, kualitas, produksi dan target delivery. Sehingga harga jual gas menjadi lebih kompetitif dan pembeli menjadi lebih tertarik,” kata Dharmawan.

Seperti diketahui, Proyek JTB yang dikelola oleh PEPC merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

Proyek pengembangan lapangan gas unitisasi JTB diproyeksikan akan meningkatkan pendapatan negara sebesar US$3,61 miliar selama kontrak bagi hasil (PSC).(DD)