3 Praktik GCG yang Buruk

| 0

Dalam artikel sebelumnya, 3 Praktik GCG yang Melebihi Standar telah dibahas praktik-praktik GCG apa saja yang memberikan penilaian tambahan terhadap GCG perusahaan, Posting kali ini lebih membahas praktik GCG yang buruk dan dapat mengurangi porsi penilaian GCG yang 35% dan mendapat nilai 0 dalam 5% porsi praktik GCG yang baik.

Beberapa hal yang menimbulkan pengurangan penilaian terhadap praktik GCG adalah, Pertama, terdapatnya laporan sebagai perusahaan yang mencemari lingkungan. Sangat bertolak belakang dengan praktik GCG yang baik. Dalam proses meraih keuntungan (profit), seharusnya Perusahaan berperan aktif dalam penyelematan lingkungan (planet), bukan malah mencemari dan merusak lingkungan.

Kedua, adanya perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat yang tidak diungkapkan dalam Laporan Tahunan. Peran annual report sebagai wujud transparansi perusahaan menjadi tidak berguna karena ada hal yang disembunyikan oleh perusahaan.

Ketiga, adalah ketidakpatuhan dalam pemenuhan kewajiban perpajakan dan ketidaksesuaian penyajian laporan keuangan dengan SAK. Hal Ini jelas, karena penggelapan pajak mencerminkan itikad tidak baik dari Perusahaan, mau mendapatkan profit namun tidak mau membayar pajak. Penyapaian annual report, khususnya terkait keuangan harus mengacu kepada ketentuan yang berlaku.

Sebaiknya ketiga praktik GCG yang buruk ini dihindari dan tidak dilakukan. Bukan hanya berpengaruh terhadap penilaian di dalam ajangAnnual Report Award (ARA) 2014 saja, namun penilaian kalangan bisnis, investor dan publik akan menjadi buruk terhadap perusahaan. GCG adalah inti dari bagaimana perusahaan dikelola. GCG yang buruk, mecerminkan pengelolaan perusahaan yang buruk.