A JOURNEY TO INSPIRE
Selama lebih dari 30 tahun, PT Tugu Reasuransi Indonesia kian memantapkan diri sebagai salah satu perusahaan reasuransi terkemuka di Indonesia yang menyediakan layanan terpercaya, sesuai kebutuhan, dan dengan keramahan yang sangat baik. Perusahaan senantiasa berkomitmen kuat untuk memuaskan konsumen dan terus berkembang dalam lingkungan bisnis yang menantang dan pasar yang kompetitif. Perusahaan bertekad untuk bertahan di bisnis ini dengan memastikan pelayanan kami selalu berkualitas tinggi. Keunggulan ini telah membuahkan hasil yang baik, sehingga kami mampu memperluas usaha hingga ke ranah internasional. Kami percaya bahwa kami dapat membuat perubahan positif demi masa depan yang lebih baik, sekaligus menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.
PERFORMANCE HIGHLIGHT
Premi Bruto Tumbuh 50,43% Menjadi Rp2,26 Triliun
Kinerja Tugure sepanjang 2016 telah menunjukkan sejumlah peningkatan yang signifikan dan menggembirakan. Premi Bruto tumbuh 50,43% menjadi Rp2,26 triliun, dari Rp1,50 triliun di 2015. Hasil Underwriting tumbuh 34,74% menjadi Rp248,46 miliar dari Rp184,41 miliar di 2015. Hasil Investasi tumbuh 15,77% menjadi Rp106,80 miliar dari Rp92,25 miliar di 2015. Laba Bersih tumbuh 1,50% menjadi Rp192,78 miliar dari Rp189,93 miliar di 2015. Dari sisi posisi keuangan Perusahaan, Investasi meningkat 7,24% menjadi Rp1,29 triliun dari Rp1,20 triliun di 2015.
Total Aset meningkat 20,73% menjadi Rp2,72 triliun dari Rp2,25 triliun di 2015. Liabilitas meningkat 18,58% menjadi Rp1,97 triliun dari Rp1,66 triliun di 2015. Ekuitas meningkat 26,70% menjadi Rp754,15 miliar dari Rp595,20 miliar di 2015. Berdasarkan rasio-rasio keuangan, Rasio Underwriting mencapai 25,95%; Rasio Solvabilitas 166,64%; ROE 28,57%; dan ROA 7,75%.
Kinerja operasional Perusahaan tercermin dari Pendapatan Underwriting yang meliputi Perolehan Premi Reasuransi Bruto, Klaim Bruto, dan Realisasi Klaim Retensi Sendiri. Perolehan Premi Reasuransi Bruto naik 50% dibandingkan dengan realisasi tahun 2015. Sementara itu, Klaim Bruto naik 23% dari realisasi 2015, adapun Realisasi Klaim Retensi Sendiri naik 29% dari realisasi 2015.
Perusahaan juga terus berupaya agar seluruh karyawan mampu mengembangkan diri secara proaktif, baik secara individual maupun secara kolegial. Tugure terus melakukan akselerasi pengembangan SDM serta kebijakan-kebijakan untuk mendukung Perusahaan bertransformasi dari Good Company menjadi Great Company. Sepanjang tahun 2016, Perusahaan telah berupaya meningkatkan kemampuan karyawan melalui berbagai pelatihan dan seminar, dengan menyertakan 601 peserta dalam 76 pelatihan di dalam dan luar negeri.
FINANCIAL HIGHLIGHT
Hasil Underwriting
Perolehan Premi Reasuransi Bruto tahun 2016 adalah sebesar Rp2,26 triliun atau tumbuh 50% dari realisasi tahun 2015, sedangkan Hasil Underwriting tahun 2016 meningkat menjadi Rp248,46 miliar, atau tumbuh 35% dari perolehan tahun 2015 yang sebesar Rp184,41 miliar.
Hasil Investasi
Realisasi Hasil Investasi tahun 2016 adalah Rp106,79 miliar atau tumbuh 16% dari pencapaian tahun 2015 yang sebesar Rp92,248 miliar. Pencapaian Hasil Investasi pada tahun 2016 sejalan dengan membaiknya fundamental ekonomi Indonesia yang ditopang dari kebijakan fiskal melalui program tax amnesty serta kebijakan moneter longgar dari Bank Indonesia (BI), yang mengubah acuan suku bunga BI Rate menjadi sebesar 4,75% (Desember 2016).
Laba Bersih
Laba Bersih Perusahaan pada tahun 2016 meningkat 2% menjadi Rp192,78 miliar dibanding tahun 2015 yang sebesar Rp189,93 miliar.
Total Aset
Total Aset meningkat 20,73% menjadi Rp2,72 triliun dari Rp2,25 triliun di 2015.
RENCANA STRATEGIS
Ke depan, prospek pemulihan ekonomi nasional diperkirakan akan terus berlanjut. Namun demikian, beberapa risiko global tetap perlu menjadi perhatian. Di tahun 2016, pemulihan ekonomi dunia semakin lambat dan ketidakpastian pasar keuangan dunia tetap tinggi, karena pada saat bersamaan terjadi transisi politik di beberapa negara utama dunia. Pada akhir semester I 2016, hasil referendum Inggris yang memutuskan keluar dari Uni Eropa (Brexit), sempat memicu ketidakpastian karena berbeda dengan ekspektasi pelaku pasar. Ketidakpastian juga naik saat menyikapi hasil pemilihan Presiden AS yang juga di luar perkiraan pelaku pasar. Pelaku pasar memprediksi bahwa berbagai rencana kebijakan Presiden AS terpilih Donald Trump akan rentan mengganggu proses pemulihan ekonomi global.
Prospek bisnis asuransi di Indonesia masih terbilang sangat menjanjikan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penduduk yang sangat besar, saat ini mencapai sekitar 250 juta jiwa, sementara angka penetrasi industri asuransi di Indonesia masih minim. Pertumbuhan premi asuransi nasional juga tergolong tinggi. Terlebih, Pemerintah juga mendukung pertumbuhan asuransi dan reasuransi di Indonesia melalui sejumlah regulasi baru yang menguntungkan para pemain lokal di industri asuransi dan reasuransi.
* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id