PT TELKOM INDONESIA (PERSERO), TBK

PT TELKOM INDONESIA (PERSERO), TBK Laporan Tahunan 2016

MEMBANGUN EKONOMI DIGITAL INDONESIA

Masyarakat Indonesia semakin merasakan hadirnya era digital yang memasuki berbagai bidang kehidupan, mengikuti tren yang terjadi di tataran global. Digitalisasi telah merubah cara manusia berperilaku, khususnya dalam bidang ekonomi karena proses bisnis menjadi lebih cepat, efisien, dan efektif. Disaat yang sama, era digital menawarkan peluang-peluang ekonomi baru yang tidak terlihat sebelumnya, melalui berbagai cara kreatif yang berbasis layanan digital. Model bisnis dalam bertransaksi juga bergerak cepat dari sistem pasar konvensional menuju pasar ber-platform e-commerce, yang tidak lagi mengenal batas-batas wilayah baik bagi produsen maupun konsumen.

Dalam menghadapi perubahan ini, Telkom mempersiapkan diri dengan membangun infrastruktur digital dan ekosistem pendukung secara menyeluruh dan berkelanjutan. Telkom membangun infrastruktur yang meliputi tiga komponen yaitu id-Access, id-Ring, dan id-Con atau dikenal dengan Indonesia Digital Network (“IDN”). Untuk id-Access, yang merupakan jaringan akses berbasis fiber ke tempat tinggal pelanggan, Telkom telah memiliki lebih dari 16,4 juta homes-passed; untuk id-Ring, yang merupakan broadband highway, Telkom telah membangun 106.000 kilometer backbone berbasis fiber yang menghubungkan berbagai pulau di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke; sedangkan untuk id-Con, layanan cloud yang terintegrasi dengan jaringan Telkom Group, telah dibangun lebih dari 95.000 m  fasilitas gross untuk data center di berbagai lokasi baik di dalam maupun di luar negeri.

Telkom memiliki platform tempat belanja online (market place) yang terus dikembangkan yaitu blanja.com, sebagai bagian dari ekosistem ekonomi digital, yang diharapkan dapat mendorong pemasaran berbagai produk secara lebih cepat, mudah, murah, dan menjangkau wilayah yang lebih luas. Telkom juga mengembangkan berbagai aplikasi yang memberikan kemudahan dan dapat mendorong kegiatan ekonomi. Ketiga komponen IDN tersebut bersama ekosistem pendukungnya merupakan fondasi utama Telkom dalam melangkah maju menjadi yang terdepan dalam membangun ekonomi digital Indonesia. Sebagai negara dengan jumlah populasi lebih dari 250 juta, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar. Literasi internet masyarakat yang semakin tinggi yang didorong oleh meluasnya penggunaan telepon pintar (smartphone) dan fixed-broadband menjadi komponen penting bagi pertumbuhan ekonomi digital, disamping ketersediaan berbagai aplikasi atau konten yang mendukung, kesiapan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk mampu membuat produk yang terstandardisasi serta adanya dukungan jaringan logistik yang handal. Pemerintah pun telah melihat besarnya potensi yang ada dan mencanangkan Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020.

Laporan Tahunan ini yang bertemakan “Membangun Ekonomi Digital Indonesia” merupakan  kesinambungan dari tema sebelumnya, yaitu “Membangun Masyarakat Digital Indonesia”. Tema kali ini menggambarkan kesiapan Telkom Group dalam bertransformasi menuju visinya yaitu Be the King of Digital, yang sekaligus berperan penting dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital masyarakat Indonesia. Sebagai perusahaan kebanggaan Indonesia, Telkom Group akan terus melangkah bersama masyarakat membangun kesejahteraan saat ini dan di masa depan.

PERFORMANCE HIGHLIGHT

Telkom meraih Pendapatan sebesar Rp116,3 triliun

Kinerja Telkom tahun 2016 mencatatkan petumbuhan double digit untuk Pendapatan, EBITDA dan Laba Bersih atau triple double digit. Telkom memiliki kapabilitas yang baik dalam menyusun dan mengeksekusi strategi, menetapkan prioritas serta membuat penyesuaian atas strategi sesuai karakteristik industri telekomunikasi yang sangat dinamis.

Selama tahun 2016, Telkom meraih Pendapatan sebesar Rp116,3 triliun, tumbuh sebesar 13,5% dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, EBITDA tumbuh sebesar 15,7% menjadi Rp59,5 triliun dan Laba Bersih tercatat sebesar Rp19,4 triliun atau tumbuh sebesar 24,9% dibandingkan laba bersih pada tahun sebelumnya. Dari sisi operasional, Telkom berhasil meraih akumulasi pelanggan fixed broadband sebanyak 4,3 juta hingga akhir tahun 2016, dengan pelanggan IndiHome triple play mencapai 1,6 juta sebagai buah dari kerja keras Perusahaan dalam memasyarakatkan layanan fixed broadband. Sementara itu pada unit usaha selular, jumlah pelanggan Telkomsel tetap tumbuh sebesar 13,9% menjadi 173,9 juta pelanggan yang tersebar hingga ke seluruh pelosok Indonesia. Lebih jauh lagi, Telkom tidak hanya berkontribusi pada pengembangan industri telekomunikasi namun juga memberikan multiplier effect secara sosial ekonomi kepada masyarakat melalui penciptaan lapangan pekerjaan dan bentuk-bentuk lainnya terutama kemudahan konektivitas yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku ekonomi.

Proyek Pembangunan Kabel Bawah Laut Southeast Asia–United States (SEA-US)

Selama tahun 2016, Telkom mengeluarkan belanja modal (capital expenditure) sebesar Rp 29,2 triliun atau sekitar 25% dari Pendapatan di tahun 2016. Belanja modal ini terutama untuk memperkuat infrastruktur guna mengantisipasi meningkatnya kebutuhan layanan broadband, baik segmen mobile maupun fixed yang pertumbuhannya cukup pesat. Telkomsel terus memperkuat jaringannya dari sisi kapabilitas, coverage, kapasitas, maupun kualitas layanan. Sepanjang tahun 2016 Telkomsel telah membangun 25.744 BTS, sehingga pada akhir tahun Telkomsel memiliki 129.033 BTS atau naik 24,9% dari tahun sebelumnya dan sekitar 61% adalah BTS 3G/4G.

Bersama konsorsium lainnya, Telkom sedang menuntaskan proyek pembangunan kabel bawah laut Southeast Asia–United States (SEA-US) dengan panjang sekitar 15.000 km, menghubungkan Indonesia (Manado) dengan Amerika Serikat (Los Angeles). Proyek ini ditargetkan akan selesai pada paruh kedua tahun 2017.  Telkom juga telah memulai proyek Indonesia Global Gateway (IGG) yang  menghubungkan Dumai  -  Manado, sekaligus mengintegrasikan jaringan SEA-ME-WE 5 dan SEA-US ke dalam jaringan backbone Telkom. Proyek ini diharapkan selesai pada tahun 2018. Proyek penting lain yang kami selesaikan pada tahun 2016 adalah pembangunan data center berkelas dunia seluas 20.000 m  di Jurong - Singapura yang dioperasikan oleh entitas anak Perseroan, yaitu Telin Singapore. Data center yang terdiri dari Tier-3 dan Tier-4 ini menyasar segmen korporasi global. Hingga akhir 2016, total data center Telkom baik di domestik maupun regional hampir mencapai 100.000 m.

FINANCIAL HIGHLIGHT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pendapatan
Jumlah pendapatan meningkat sebesar Rp13.863 miliar atau 13,5%, dari Rp102.470 miliar pada 2015 menjadi Rp116.333 miliar (US$8.635 juta) pada 2016. Peningkatan pendapatan di tahun 2016 terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika, pendapatan seluler serta pendapatan jasa telekomunikasi lainnya.

Laba Bersih
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar Rp3.863 miliar atau 24,9%, dari Rp15.489 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp19.352 miliar pada tahun 2016.

Laba per Saham
Laba bersih per saham meningkat sebesar Rp38, atau 24,3%, dari Rp157,77 di tahun 2015 menjadi Rp196,19 di tahun 2016.

Total Aset
Pada 31 Desember 2016, total aset Telkom  menunjukkan peningkatan sebesar 8,1% dari Rp166.173 miliar di tahun 2015 menjadi Rp179.611 miliar (US$13.332 juta) di tahun 2016.

Ekuitas
Jumlah ekuitas meningkat sebesar Rp12.116 miliar atau 12,9%, dari Rp93.428 miliar pada 31 Desember 2015 menjadi Rp105.544 miliar (US$7.834 juta) pada 31 Desember 2016.

RENCANA STRATEGIS

Telkom memperkirakan bahwa kondisi makro ekonomi di tahun 2017 akan tetap baik, yang masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga, termasuk untuk belanja kebutuhan telekomunikasi, dan didukung oleh belanja pemerintah khususnya dalam pembangunan infrastruktur. Telkom juga mengharapkan situasi politik yang relatif stabil meskipun di tahun 2017 akan dilangsungkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara serentak di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini sangat penting dalam rangka memberikan iklim yang kondusif bagi para pelaku usaha. Adapun dari aspek industri, Telkom memperhatikan bahwa tren perubahan dari legacy business menuju digital business masih akan berlanjut. Di satu sisi hal ini merupakan tantangan bagi Telkom untuk dapat mentransformasikan dirinya menuju digital telecommunication company. Namun di sisi lain, perubahan ini menawarkan kesempatan besar untuk tumbuh, mengingat penetrasi smartphone maupun konsumsi layanan data oleh masyarakat Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan negara maju. Di samping itu, kebutuhan rumah tangga akan hadirnya layanan fixed broadband yang berkualitas tinggi juga semakin meningkat.

Setiap prospek dan peluang usaha selalu memiliki tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan yang mungkin muncul, seperti adanya aspek regulasi atau peraturan pemerintah, persaingan usaha, maupun perubahan teknologi yang cepat. Tantangan dan hambatan inilah yang harus senantiasa diantisipasi oleh Telkom.

Keterangan:


Tahun
2016
Peserta ARA
Ya
Kategori ARA
BUMN Non Keuangan Listed (BNKL)
Penghargaan
Jumlah Halaman
454
Kantor Akuntan Publik
Purwantono,Sungkoro & Surja
Biro Administrasi Efek
PT Datindo Entrycom
Kustodian
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Agen Pemeringkat
PT Pemeringkat Efek Indonesia
Persatuan Karyawan
N/A
NPWP
01.000.013.1-093.000
TDP
101116407740
SIUP
510/3-0689/2013/7985-BPPT
Tags
telkom,telekomunikasi,indonesia,bumn

* Galeri memuat data laporan tahunan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Informasi, permintaan pemuatan maupun perubahan, hubungi: info@annualreport.id


Download Read PDF